NEW YORK. Wall Street mengalami kemunduran pada transaksi hari Senin (29/12) kemarin lantaran kekerasan yang terjadi di Timur Tengah. Tak hanya itu, loyonya bursa AS disebabkan oleh melonjaknya harga minyak yang mengingatkan para pemilik modal bahwa pasar masih harus menghadapi begitu banyak masalah selain resesi. Rontoknya Dow Chemical Co. membikin perekonomian Wall Street makin mengkhawatirkan. Tekanan ini membuat harga minyak tergiring ke level diatas US$ 40 per barel sepanjang sesi perdagangan dan ditutup naik sebesar US$ 2,31 menjadi US$ 40,02 di Nymex. Asal tahu saja, harga minyak mentah dunia ini sudah terperosok lebih dari US$ 100 dari level tertingginya sebesar US$ 147,27 per barel pada Juli lalu. Investor tak leluasa bergerak di minggu yang sangat pendek ini, hanya sisa 3 hari untuk perdagangan pad atahun 2008. Penyerangan Israel terhadap jalur Gaza membuat para trader bimbang untuk bertransaksi.
Penyerangan Israel Membikin Bursa AS Loyo
NEW YORK. Wall Street mengalami kemunduran pada transaksi hari Senin (29/12) kemarin lantaran kekerasan yang terjadi di Timur Tengah. Tak hanya itu, loyonya bursa AS disebabkan oleh melonjaknya harga minyak yang mengingatkan para pemilik modal bahwa pasar masih harus menghadapi begitu banyak masalah selain resesi. Rontoknya Dow Chemical Co. membikin perekonomian Wall Street makin mengkhawatirkan. Tekanan ini membuat harga minyak tergiring ke level diatas US$ 40 per barel sepanjang sesi perdagangan dan ditutup naik sebesar US$ 2,31 menjadi US$ 40,02 di Nymex. Asal tahu saja, harga minyak mentah dunia ini sudah terperosok lebih dari US$ 100 dari level tertingginya sebesar US$ 147,27 per barel pada Juli lalu. Investor tak leluasa bergerak di minggu yang sangat pendek ini, hanya sisa 3 hari untuk perdagangan pad atahun 2008. Penyerangan Israel terhadap jalur Gaza membuat para trader bimbang untuk bertransaksi.