Penyerapan anggaran daerah masih buruk



JAKARTA. Kinerja penyerapan anggaran pemerintah daerah sampai saat ini masih buruk. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, sampai dengan akhir triwulan III kemarin rata- rata penyerapan anggaran daerah secara nasional baru mencapai 56%. Padahal dari sisi pendapatan, rata - rata sampai dengan triwulan III kemarin, rata- rata realisasi pendapatan daerah secara nasional sudah mencapai 80%. Budiarso Teguh Widodo, Dirjen Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan mengatakan secara lebih rinci bahwa beberapa daerah yang kinerja penyerapannya sampai dengan triwulan III masih buruk adalah Riau dan Kalimantan Utara. "Riau baru sekitar 35% dan Kalimantan Utara baru 32%, sementara itu tertinggi Maluku Utara yang triwulan III kemarin mencapai 65%," kata Budi kepada KONTAN Selasa (2/12). Budi mengatakan, realisasi penyerapan anggaran daerah sampai dengan triwulan III yang mencapai 56% secara nasional tersebut belum memenuhi harapan pemerintah. Apalagi bila melihat kontribusi penyerapan anggaran di daerah yang sebagian besar disokong oleh belanja pegawai yang mencapai 67%. Budi mengatakan, realisasi belanja pegawai tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan realisasi belanja barang dan modal yang sampai dengan triwulan III masing-masingnya baru mencapai 52% dan 32%. "Ini memang diluar harapan, harusnya belanja barang dan modal yang berkontribusi pada pertumbuhan bisa dimaksimalkan, tapi sampai sekarang masih belum sesuai harapan," kata Budi. Meskipun di luar harapan, Budi tetap optimis kinerja penyerapan anggaran daerah sampai akhir tahun nanti bisa mencapai 96%. Optimisme ini didasarkannya pada trend percepatan penyerapan anggaran yang biasanya terjadi di akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan