JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengakui penyerapan anggaran Kementerian BUMN dalam program pembinaan BUMN masih rendah. Hal ini disebabkan 4 kendala utama yang masih menjadi persoalan.Dalam Raker Kementerian BUMN dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR, Rabu, (29/5), Dahlan menjelaskan penyerapan Anggaran Kementerian BUMN sampai dengan 27 Mei 2013 mencapai Rp 24.179.884.772 atau 16,84% dari total anggaran.Penyerapan anggaran Kementerian BUM itu dialokasikan kedalam dua program. Pertama, program dukungan manajemen dan pelaksanaan kegiatan teknis lainnya Kementerian BUMN. Dalam pagu APBN 2013, program ini memiliki alokasi sebesar Rp 92.667.120.000. Realisasinya, hingga 27 Mei 2013, jumlah anggaran yang terserap sebesar Rp 19.504.449.787 atau 21,05%.Kedua, program pembinaan BUMN. Dalam pagu APBN 2013, program ini memiliki alokasi sebesar Rp 50.922.954.000. Realisasinya, hingga 27 Mei 2013, jumlah anggaran yang terserap sebesar Rp 4.675.434.985 atau 9,18%. "Realisasi program kedua ini memang masih rendah,"ujar Dahlan.Rendahnya keterserapan dalam program kedua ini diakui Dahlan disebabkan 4 Kendala. Pertama, adanya konsultan pemetaan aset sebesar Rp 12,5 miliar yang sudah kontrak dan pekerjaan belum selesai sehingga belum dilakukan pembayaran. Kedua, konsultan kajian lainnya sebesar Rp 7,75 miliar yang masih dalam proses pekerjaan sehingga belum dilakukan pembayaran. Ketiga, dana output cadangan sebesar Rp 1,49 miliar yang termasuk dalam rencana pemotongan. Keempat, efisiensi belanja rapat dan perjalanan dinas yang dimasukkan dalam pemotongan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penyerapan anggaran Kemen BUMN masih rendah
JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengakui penyerapan anggaran Kementerian BUMN dalam program pembinaan BUMN masih rendah. Hal ini disebabkan 4 kendala utama yang masih menjadi persoalan.Dalam Raker Kementerian BUMN dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR, Rabu, (29/5), Dahlan menjelaskan penyerapan Anggaran Kementerian BUMN sampai dengan 27 Mei 2013 mencapai Rp 24.179.884.772 atau 16,84% dari total anggaran.Penyerapan anggaran Kementerian BUM itu dialokasikan kedalam dua program. Pertama, program dukungan manajemen dan pelaksanaan kegiatan teknis lainnya Kementerian BUMN. Dalam pagu APBN 2013, program ini memiliki alokasi sebesar Rp 92.667.120.000. Realisasinya, hingga 27 Mei 2013, jumlah anggaran yang terserap sebesar Rp 19.504.449.787 atau 21,05%.Kedua, program pembinaan BUMN. Dalam pagu APBN 2013, program ini memiliki alokasi sebesar Rp 50.922.954.000. Realisasinya, hingga 27 Mei 2013, jumlah anggaran yang terserap sebesar Rp 4.675.434.985 atau 9,18%. "Realisasi program kedua ini memang masih rendah,"ujar Dahlan.Rendahnya keterserapan dalam program kedua ini diakui Dahlan disebabkan 4 Kendala. Pertama, adanya konsultan pemetaan aset sebesar Rp 12,5 miliar yang sudah kontrak dan pekerjaan belum selesai sehingga belum dilakukan pembayaran. Kedua, konsultan kajian lainnya sebesar Rp 7,75 miliar yang masih dalam proses pekerjaan sehingga belum dilakukan pembayaran. Ketiga, dana output cadangan sebesar Rp 1,49 miliar yang termasuk dalam rencana pemotongan. Keempat, efisiensi belanja rapat dan perjalanan dinas yang dimasukkan dalam pemotongan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News