JAKARTA. Serapan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) hingga paruh tahun pertama masih belum maksimal. Hingga akhir Juni lalu, setidaknya serapan anggaran PU-Pera tercatat sekitar Rp 19 triliun, atau 16% dari total anggaran yang diberikan tahun ini. Sekretaris Jenderal Kementerian PU-Pera Taufik Widjoyono mengatakan, serapan anggaran tersebut masih di bawah target bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sekitar 27%-28%. "Memang di bawah target dibanding tahun kemarin, karena kita mulai (proyek) di pertengahan Mei," kata Taufik, Kamis (9/7). Meski demikian, Taufik mengatakan pihaknya sudah mulai mengejar ketertinggalan penyerapan anggaran tersebut dengan melakukan lelang dan pengerjaan konstruksi. Sehingga pada akhir tahun penyerapan dapat terealisasi mencapai 92%-93%.
Penyerapan anggaran Kemen PU-Pera belum maksimal
JAKARTA. Serapan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) hingga paruh tahun pertama masih belum maksimal. Hingga akhir Juni lalu, setidaknya serapan anggaran PU-Pera tercatat sekitar Rp 19 triliun, atau 16% dari total anggaran yang diberikan tahun ini. Sekretaris Jenderal Kementerian PU-Pera Taufik Widjoyono mengatakan, serapan anggaran tersebut masih di bawah target bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sekitar 27%-28%. "Memang di bawah target dibanding tahun kemarin, karena kita mulai (proyek) di pertengahan Mei," kata Taufik, Kamis (9/7). Meski demikian, Taufik mengatakan pihaknya sudah mulai mengejar ketertinggalan penyerapan anggaran tersebut dengan melakukan lelang dan pengerjaan konstruksi. Sehingga pada akhir tahun penyerapan dapat terealisasi mencapai 92%-93%.