JAKARTA. Pemerintah rupanya masih malas berbelanja. Hingga akhir Mei 2010, penyerapan anggaran baru mencapai 26%. Pencapaian ini terbilang rendah ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 28%. Salah satu penyebabnya, Kementerian dan Lembaga banyak yang baru memulai proses pengadaan barang dan jasa pemerintah setelah pagu anggaran cair. “Realisasi penyerapan itu masih kecil sekali. Padahal penyerapan yang lebih cepat akan berpengaruh terhadap roda perekonomian,” terang Sekretaris Utama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas Syahrial Loetan di Jakarta, Senin (14/6). Penyerapan anggaran yang lebih baik kata Syahrial akan berkorelasi dengan penciptaan lapangan kerja baru. Selain itu akan menciptakan multiflier effect ekonomi yang lebih banyak. “Hitung-hitungan di atas kertas, dalam 5 bulan pertama harusnya penyerapan sudah sekitar 40%,” tukasnya.
Penyerapan Anggaran Pemerintah Minim
JAKARTA. Pemerintah rupanya masih malas berbelanja. Hingga akhir Mei 2010, penyerapan anggaran baru mencapai 26%. Pencapaian ini terbilang rendah ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 28%. Salah satu penyebabnya, Kementerian dan Lembaga banyak yang baru memulai proses pengadaan barang dan jasa pemerintah setelah pagu anggaran cair. “Realisasi penyerapan itu masih kecil sekali. Padahal penyerapan yang lebih cepat akan berpengaruh terhadap roda perekonomian,” terang Sekretaris Utama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas Syahrial Loetan di Jakarta, Senin (14/6). Penyerapan anggaran yang lebih baik kata Syahrial akan berkorelasi dengan penciptaan lapangan kerja baru. Selain itu akan menciptakan multiflier effect ekonomi yang lebih banyak. “Hitung-hitungan di atas kertas, dalam 5 bulan pertama harusnya penyerapan sudah sekitar 40%,” tukasnya.