JAKARTA. Penyerapan belanja Pemerintah hingga akhir Juli 2013 ternyata masih minim. Berdasarkan realisasi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negaran (APBN) per 28 Juli 2013, telah terjadi pengurangan defisit menjadi Rp 31,5 triliun jika dibandingkan dengan laporan keuangan smester pertama yang mencapai Rp 54,5 triliun. Berkurangnya defisit ini lantaran minimnya belanja negara selama satu bulan terakhir, yang hanya mencapai Rp 761,2 triliun saja. Padahal, di smester pertama tahun ini belanja negara yang dikeluarkan pemerintah mencapai Rp 677,7 triliun. Itu artinya, hanya bertambah sebesar Rp 83,5 triliun. Padahal dari sisi penerimaan negara mengalami kenaikan sebesar Rp 106,5 triliun dari Rp 623,2 triliun di smester pertama menjadi Rp 729,7 triliun. Menurut Direktur Jenderal Anggaran Kementrian Keuangan, Akolani, penyerapan anggaran memang masih menjadi masalah yang dihadapi oleh Kementrian Keuangan. Menurutnya, salah satu masalahnya adalah masih adanya anggaran yang diblokir, sehingga belum bisa digunakan oleh Kementrian atau Lembaga (K/L)terkait."Hingga juli ini masih ada sekitar Rp 36 triliun dana yang masih di blokir di Kementrian keuangan," ujar Askolani. Untuk mengatasinya, Pemerintah mengaku sudah memanggil K/L terkait dan disarankan untuk mempercepat proses pencairan anggaran dengan cara melengkapi semua dokumen pendukung sesegera mungkin.
Penyerapan APBN per Juli 2013 masih minim
JAKARTA. Penyerapan belanja Pemerintah hingga akhir Juli 2013 ternyata masih minim. Berdasarkan realisasi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negaran (APBN) per 28 Juli 2013, telah terjadi pengurangan defisit menjadi Rp 31,5 triliun jika dibandingkan dengan laporan keuangan smester pertama yang mencapai Rp 54,5 triliun. Berkurangnya defisit ini lantaran minimnya belanja negara selama satu bulan terakhir, yang hanya mencapai Rp 761,2 triliun saja. Padahal, di smester pertama tahun ini belanja negara yang dikeluarkan pemerintah mencapai Rp 677,7 triliun. Itu artinya, hanya bertambah sebesar Rp 83,5 triliun. Padahal dari sisi penerimaan negara mengalami kenaikan sebesar Rp 106,5 triliun dari Rp 623,2 triliun di smester pertama menjadi Rp 729,7 triliun. Menurut Direktur Jenderal Anggaran Kementrian Keuangan, Akolani, penyerapan anggaran memang masih menjadi masalah yang dihadapi oleh Kementrian Keuangan. Menurutnya, salah satu masalahnya adalah masih adanya anggaran yang diblokir, sehingga belum bisa digunakan oleh Kementrian atau Lembaga (K/L)terkait."Hingga juli ini masih ada sekitar Rp 36 triliun dana yang masih di blokir di Kementrian keuangan," ujar Askolani. Untuk mengatasinya, Pemerintah mengaku sudah memanggil K/L terkait dan disarankan untuk mempercepat proses pencairan anggaran dengan cara melengkapi semua dokumen pendukung sesegera mungkin.