Penyerapan beras Bulog regional Jember 10.901 ton



JEMBER. Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre XI Jember, M Khosin mengatakan penyerapan beras di Bulog Jember sebesar 10.901 ton setara beras atau 14,5 persen dari target pengadaan beras di Bulog setempat sebesar 75.000 ton.

"Realisasi serapan beras di Bulog Jember hingga musim panen April 2016 masih sekitar 14,5 persen dari target pengadaan sebanyak 75.000 ton, sehingga saya melakukan koordinasi dengan Kodim 0824 Jember untuk meningkatkan penyerapan beras," katanya di sela-sela rapat koordinasi serapan gabah di aula Kodim 0824 Jember, Jawa Timur, Senin.

Bulog Jember mengundang Komandan Koramil di jajaran Kodim 0824 Jember sebagai satuan petugas (satgas) serapan gabah (sergab) bersama 75 orang pengusaha penggilingan padi dan pengusaha gabah di Kabupaten Jember dalam rapat koordinasi tersebut.


"Kendala di lapangan, masih ada petani dan pengusaha penggilingan yang hitung-hitungan untuk kontrak kerja dengan Bulog Subdivre Jember, sehingga melalui kesempatan ini silahkan bagi teman-teman pengusaha penggilingan dan pedagang padi untuk bekerja sama. Kalau mau kontrak kerja sekarang akan kita layani," tuturnya.

Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf Muhammad Nas selaku Panglima Satgas Sergab di Jember meminta semua pihak untuk menyadari fungsi dan tanggung jawab masing-masing karena ketahanan pangan bukan tanggung jawab satu lembaga atau instansi saja, tetapi tanggung jawab bersama.

"Saya minta para pengusaha penggilingan padi dan pedagang padi untuk menjual gabah maupun beras ke Bulog Jember, sehingga bisa diketahui dengan jelas produksi pertanian di Kabupaten Jember," katanya.

Ia menjelaskan ada beberapa pengusaha yang membeli gabah petani Jember, kemudian dijual lagi ke kabupaten lain untuk mendapatakan keuntungan lebih, bahkan ada spekulan yang menimbun gabah atau beras dan sebagainya.

"Tindakan itu mengakibatkan harga beras menjadi mahal, sehingga melalui kesempatan rapat koordinasi ini, mari kita salurkan gabah maupun beras ke Bulog Subdivre Jember. Kalau diperhitungkan dengan ongkos angkut dan lain-lain mungkin akan sama untungnya," tuturnya.

Sementara Kasi Produksi Dinas Pertanian Jember Totok Suharyanto mengatakan pendampingan Babinsa dalam rangka peningkatan produktivitas sudah relatif berhasil dengan meningkatnya produksi pada setiap musim panen.

"Saat sekarang memang puncaknya panen dan sekitar 90 persen lahan pertanian yang sudah panen di Kabupaten Jember, sehingga dengan program sergab itu diharapkan petani menjualnya langsung ke Bulog Jember dan produksi padi Kabupaten Jember secara nyata dapat diketahui secara jelas," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan