KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyerapan kredit usaha rakyat (KUR) masih terbilang rendah. Merujuk Data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian realisasi KUR hingga Maret 2020 baru Rp 54,03 triliun atau 28,44% dari target pemerintah tahun ini sebesar Rp 190 triliun. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengakui masih lambatnya penyerapan KUR lantaran UMKM masih kesulitan mengakses kredit berbunga 6% ini. Lantaran bank sebagai penyalur KUR harus menjalankan mitigasi risiko yang ketat. "Untuk KUR mikro dengan plafon Rp 50 juta, itu tanpa agunan. Praktiknya masih diharuskan pakai agunan, karena bank takut NPL (non performing loan). Kami sudah mengangkat isu ini di rapat kabinet sebelum pandemi Covid-19. Kami carikan bagaimana penyaluran KUR bisa lebih mudah dijangkau oleh usaha mikro dan ultra mikro," jelas Teten dalam webinar, Jumat (12/6).
Penyerapan KUR masih rendah, Kemenkop UKM ingin libatkan P2P lending
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyerapan kredit usaha rakyat (KUR) masih terbilang rendah. Merujuk Data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian realisasi KUR hingga Maret 2020 baru Rp 54,03 triliun atau 28,44% dari target pemerintah tahun ini sebesar Rp 190 triliun. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengakui masih lambatnya penyerapan KUR lantaran UMKM masih kesulitan mengakses kredit berbunga 6% ini. Lantaran bank sebagai penyalur KUR harus menjalankan mitigasi risiko yang ketat. "Untuk KUR mikro dengan plafon Rp 50 juta, itu tanpa agunan. Praktiknya masih diharuskan pakai agunan, karena bank takut NPL (non performing loan). Kami sudah mengangkat isu ini di rapat kabinet sebelum pandemi Covid-19. Kami carikan bagaimana penyaluran KUR bisa lebih mudah dijangkau oleh usaha mikro dan ultra mikro," jelas Teten dalam webinar, Jumat (12/6).