JAKARTA. Pemerintah mengaku kesulitan dalam menggenjot penyerapan anggaran lantaran panjangnya meja birokrasi dan banyaknya peraturan. Akibatnya, pengguna anggaran cenderung berhati-hati dalam membelanjakan bujet yang dianggarkan. Armida Alisjahbana, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas mengungkapkan, pejabat negara takut melakukan kesalahan dalam pemanfaatan anggaran yang ujung-ujungnya bisa berurusan dengan masalah hukum.Ambil contoh kasus Hambalang yang tengah menarik perhatian publik saat ini. Menurut Armida, prosedurnya memang banyak. "Tak jarang penggunanya harus dipandu dan itu yang membuat lama," paparnya akhir pekan lalu. Tak cuma hambatan akibat banyaknya aturan yang membuat lamban kinerja birokrasi, Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan, ada empat masalah utama yang memicu nyerapan anggaran minim. Pertama, perencanaan penggunaan anggaran yang kurang matang. Kedua, proses tender yang bertele-tele. Ketiga, proses pencairan anggaran yang buruk. Terakhir, kurang tepatnya sasaran dalam penggunaan anggaran oleh aparatur pemerintah.
Penyerapan rendah, pemerintah akui ada hambatan
JAKARTA. Pemerintah mengaku kesulitan dalam menggenjot penyerapan anggaran lantaran panjangnya meja birokrasi dan banyaknya peraturan. Akibatnya, pengguna anggaran cenderung berhati-hati dalam membelanjakan bujet yang dianggarkan. Armida Alisjahbana, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas mengungkapkan, pejabat negara takut melakukan kesalahan dalam pemanfaatan anggaran yang ujung-ujungnya bisa berurusan dengan masalah hukum.Ambil contoh kasus Hambalang yang tengah menarik perhatian publik saat ini. Menurut Armida, prosedurnya memang banyak. "Tak jarang penggunanya harus dipandu dan itu yang membuat lama," paparnya akhir pekan lalu. Tak cuma hambatan akibat banyaknya aturan yang membuat lamban kinerja birokrasi, Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan, ada empat masalah utama yang memicu nyerapan anggaran minim. Pertama, perencanaan penggunaan anggaran yang kurang matang. Kedua, proses tender yang bertele-tele. Ketiga, proses pencairan anggaran yang buruk. Terakhir, kurang tepatnya sasaran dalam penggunaan anggaran oleh aparatur pemerintah.