Jakarta. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas mencatat, tingkat elatisitas antara pertumbuhan ekonomi terhadap serapan tenaga kerja terus menurun. Artinya, kemampuan setiap 1% pertumbuhan ekonomi dalam menyerap tenaga kerja semakin buruk. Pada tahun 2016 ini saja, setiap ekonomi tumbuh 1% hanya mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 20.000 orang. Padahal, pada tahun 2014 dan 2015 masing-masing elastisttasnya mencapai 260.000 dan 40.000 orang. Deputi bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas Rahma Iryanti mengatakan, kondisi ekonomi makro memang tidak sebaik yang diharapkan. "Bappenas ingin mendengarkan masukan dari industri, karena ada yang tumbuh tetapi ada juga yang melakukan pemangkasan pekerja," katanya, Selasa (1/11) di jakarta.
Penyerapan tenaga kerja semakin rendah
Jakarta. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas mencatat, tingkat elatisitas antara pertumbuhan ekonomi terhadap serapan tenaga kerja terus menurun. Artinya, kemampuan setiap 1% pertumbuhan ekonomi dalam menyerap tenaga kerja semakin buruk. Pada tahun 2016 ini saja, setiap ekonomi tumbuh 1% hanya mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 20.000 orang. Padahal, pada tahun 2014 dan 2015 masing-masing elastisttasnya mencapai 260.000 dan 40.000 orang. Deputi bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas Rahma Iryanti mengatakan, kondisi ekonomi makro memang tidak sebaik yang diharapkan. "Bappenas ingin mendengarkan masukan dari industri, karena ada yang tumbuh tetapi ada juga yang melakukan pemangkasan pekerja," katanya, Selasa (1/11) di jakarta.