KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga minyak dunia yang cukup drastis membuat tingkat urgensi penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri semakin tinggi. Sebagai pengingat, harga minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Mei 2020 di New York Mercantile Exchange pada Senin (23/3) pukul 18.45 WIB berada di level US$ 22,14 per barel atau turun 63,74% (ytd). Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai, penyesuaian harga BBM baik non subsidi ataupun subsidi perlu dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat dan menyelamatkan ekonomi Indonesia di tengah pandemi Corona. Baca Juga: Selama rupiah anjlok dan corona mewabah, penyesuaian harga BBM tidak berefek
Penyesuaian harga BBM punya urgensi tinggi di tengah terpuruknya harga minyak global
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga minyak dunia yang cukup drastis membuat tingkat urgensi penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri semakin tinggi. Sebagai pengingat, harga minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Mei 2020 di New York Mercantile Exchange pada Senin (23/3) pukul 18.45 WIB berada di level US$ 22,14 per barel atau turun 63,74% (ytd). Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai, penyesuaian harga BBM baik non subsidi ataupun subsidi perlu dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat dan menyelamatkan ekonomi Indonesia di tengah pandemi Corona. Baca Juga: Selama rupiah anjlok dan corona mewabah, penyesuaian harga BBM tidak berefek