KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Target harga TOWR juga ditingkatkan, dari Rp 1.050 per saham menjadi Rp 1.300 per saham yang merefleksikan 12,3x EV/EBITDA yang diperkirakan untuk tahun 2021.

Dalam riset tanggal 7 Agustus 2020, Analis Samuel Sekuritas Yosua Zisokhi memprediksi, Sarana Menara Nusantara bakal mampu untuk menambah kontrak sewa baru sekitar 600 menara dan 1.600 kolokasi pada semester 2-2020. Pasalnya, ia melihat, kebutuhan penyewaan menara dari berbagai operator masih cukup tinggi.

Menurut Yosua, prediksinya ini cukup realistis. Mengingat, Sarana Menara berhasil menambah 1.344 penyewaan baru pada kuartal II-2020 atau meningkat 3,7% dibanding kuartal sebelumnya. 

Baca Juga: IHSG menguat 0,27% ke 5.147 di akhir perdagangan Senin (10/8), asing lepas saham TOWR

ementara itu, sepanjang semester 1-2020, penyewaan baru TOWR bertambah 4.776 tenant atau naik 14,3% secara year to date (ytd).

"Dengan kebutuhan penyewaan menara yang tinggi dari berbagai operator, kami meyakini Sarana Menara akan mampu untuk mencapai target Samuel Sekuritas, yakni menambah 6.900 tenant baru sepanjang 2020 atau meningkat 20,8% secara tahunan," tutur Yosua dalam risetnya, Jumat (7/8). 

Ia memprediksi, penambahan sewa baru tersebut akan lebih banyak berasal dari Indosat dan Smartfren yang saat ini menyewa 12,4% dan 8% dari total penyewaan menara TOWR.

Dengan kenaikan penyewaan baru tersebut, Yosua memperkirakan, pendapatan TOWR pada tahun 2020 bakal naik 18,2% yoy menjadi Rp 7,63 triliun. Sementara itu, laba bersih diprediksi meningkat 21,9% yoy menjadi Rp 2,98 triliun.

Secara kumulatif, kinerja keuangan TOWR pada semester 1-2020 juga sejalan dengan target Samuel Sekuritas. Pendapatan semester 1-2020 TOWR tumbuh 21,7% yoy menjadi Rp 3,7 triliun dengan peningkatan laba bersih 31% yoy menjadi Rp 1,3 triliun. Pendapatan dan laba bersih ini setara 48,3% dan 43,6% dari target Samuel Sekuritas untuk tahun 2020.

Baca Juga: TOWR Tetap Ekspansif, Belanja Modal Sudah Terserap 65%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi