KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus berupaya menjaga kualitas asetnya. Bank spesialis segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ini menargetkan menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di kisaran 2,8%-3% tahun ini. Adapun per Maret 2022, BRI mencatat rasio NPL di level 3,15% dengan total nilai mencapai Rp 30,7 triliun, terbilang stabil dibandingkan rasio NPL kuartal I tahun lalu yang tercatat sebesar 3,12% dengan nilai Rp 28 triliun. Segmen kredit yang mencatat kualitas aset paling buruk ada di korporasi dimana NPL mencapai 5,89%. Namun, itu sudah turun dari 6,93% pada kuartal I tahun lalu.
Penyumbang NPL Tertinggi Bank BRI Berasal dari Segmen Kredit Korporasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus berupaya menjaga kualitas asetnya. Bank spesialis segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ini menargetkan menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di kisaran 2,8%-3% tahun ini. Adapun per Maret 2022, BRI mencatat rasio NPL di level 3,15% dengan total nilai mencapai Rp 30,7 triliun, terbilang stabil dibandingkan rasio NPL kuartal I tahun lalu yang tercatat sebesar 3,12% dengan nilai Rp 28 triliun. Segmen kredit yang mencatat kualitas aset paling buruk ada di korporasi dimana NPL mencapai 5,89%. Namun, itu sudah turun dari 6,93% pada kuartal I tahun lalu.