Penyumbatan Suez bisa berminggu-minggu, harga minyak naik 2%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak membalikkan aksi jual tajam sehari sebelumnya menjadi naik sekitar 2% pada hari Jumat. Lonjakan harga minyak ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa perlu waktu berminggu-minggu untuk mengeluarkan kapal kontainer raksasa yang memblokir Terusan Suez. Kebuntuan jalur ini bisa memperlambat distribusi pasokan minyak mentah dan produk olahan.

Namun, harga masih menuju penurunan mingguan ketiga berturut-turut, dengan prospek permintaan tertekan oleh penguncian virus corona baru di Eropa. Harga minyak mentah Brent naik 1,8% ke US$ 63,04 per barel pada Jumat (26/3) sore setelah turun 3,8% pada hari Kamis.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 2,1%, menjadi US$ 59,78 per barel, setelah jatuh 4,3% sehari sebelumnya. Kedua tolok ukur berada di jalur penurunan mingguan. Pekan lalu, harga minyak turun lebih dari 6%.

Kapal kontainer yang terperangkap memblokir lalu lintas di Terusan Suez yang merupakan salah satu jalur pengiriman tersibuk di dunia untuk minyak dan bahan bakar olahan, biji-bijian, dan perdagangan lainnya antara Asia dan Eropa.

Baca Juga: Harga minyak kompak menguat 1% di tengah hari ini, WTI menuju US$ 59,21 per barel

Pejabat setempat menghentikan semua kapal yang memasuki kanal pada hari Kamis. Perusahaan penyelamat mengatakan, perlu waktu berminggu-minggu untuk meloloskan kapal tersebut. "Kekhawatiran akan keterbatasan pasokan terjadi karena Terusan Suez utama tetap terblokir oleh kapal raksasa itu, melebihi kekhawatiran atas permintaan yang lemah karena penguncian di Eropa dan Asia," kata Satoru Yoshida, analis komoditas Rakuten Securities.

Menurut data perusahaan pelacakan kapal tanker Kpler, dari 39,2 juta barel per hari (bpd) dari total perdagangan minyak mentah di laut pada tahun 2020, sebesar 1,74 juta bpd melewati Terusan Suez. Selain itu, 1,54 juta bpd produk minyak sulingan seperti bensin dan solar mengalir melalui kanal tersebut, sekitar 9% dari perdagangan produk lewat laut global.

Terguncang oleh penyumbatan di Terusan Suez, tarif pengiriman untuk kapal tanker produk minyak naik hampir dua kali lipat minggu ini. Beberapa kapal dialihkan dari jalur air vital karena sebuah kapal kontainer raksasa tetap terjepit di antara kedua tepian.

Baca Juga: Harga minyak mentah rebound di tengah penyumbatan Terusan Suez

Pasar minyak juga terangkat oleh kekhawatiran atas meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah. Pasukan Houthi Yaman pada hari Jumat mengatakan bahwa mereka melancarkan serangan sehari sebelumnya di Arab Saudi. Pasukan ini menargetkan fasilitas yang dimiliki oleh Saudi Aramco dan pangkalan militer.

Analis Nissan Securities, Yasushi Osada mengatakan, kenaikan harga minyak jelang akhir pekan ini juga disulut oleh harapan bahwa OPEC+ kemungkinan akan mempertahankan produksi yang lebih rendah.

OPEC+ dijadwalkan bertemu pada 1 April untuk memutuskan besaran pasokan Mei. Sumber Reuters menyebutkan bahwa OPEC+ berpotensi menahan produksi di level sekarang karena prospek permintaan memburuk akibat penguncian baru di Eropa.

Baca Juga: Kemacetan pengiriman terburuk di dunia, Terusan Suez masih terblokir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati