Per 15 Juni 2021, BI sudah injeksi likuiditas Rp 94,03 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih mendorong pelonggaran likuiditas dengan mengimplementasikan kebijakan moneter yang akomodatif. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hingga 15 Juni 2021, BI telah menambah likuiditas atau quantitative easing (QE) sebesar Rp 94,03 triliun. 

BI juga melanjutkan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana. Hingga 15 Juni 2021, pembelian SBN di pasar perdana tercatat Rp 116,26 triliun.


Ini terdiri dari Rp 40,80 triliun melalui mekanisme lelang utama dan Rp 75,46 triliun lewat mekanisme greenshoe option (GSO). 

Baca Juga: BI siapkan kuda-kuda untuk atasi dampak kebijakan The Fed

“Dengan ekspansi moneter tersebut, kondisi likuiditas perbankan sangat longgar,” kata Perry, Kamis (17/6) via video conference. 

Kondisi likuiditas yang sangat longgar tersebut tercermin pada rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tinggi, yakni 32,71% dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10,71% yoy. 

Likuiditas perekonomian juga meningkat, tercermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) yang tumbuh 12,6% yoy dan uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh 8,1% yoy per Mei 2021. 

Selanjutnya: Gubernur BI prediksi The Fed baru lakukan tapering off di kuartal I 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi