Per 16 November 2021, BI sudah beli SBN di pasar perdana sebesar Rp 143,32 triliun



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memegang teguh janjinya untuk menjalankan peran dalam pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021. 

Hal ini dilakukan dengan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana, sesuai dengan keputusan bersama Menteri Keuangan dan BI tanggal 16 April 2020 yang diperpanjang hingga 31 Desember 2021. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hingga 16 November 2021, bank sentral sudah melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana sebesar Rp 143,32 triliun.  


Baca Juga: IHSG melemah 0,59% ke 6.636 pada akhir perdagangan Kamis (18/11)

“Ini terdiri dari Rp 67,87 triliun melalui mekanisme lelang utama dan Rp 75,46 triliun melalui mekanisme Greenshoe Option (GSO),” ujar Perry, Kamis (18/11) via video conference. 

Nah, selain mendukung pendanaan APBN 2021, BI juga terus berusaha untuk menjaga likuiditas tetap longgar. 

Untuk itu, bank sentral juga telah menambah likuiditas atau quantitative easing (QE) di perbankan sebesar Rp 137,24 triliun per 116 November 2021. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi likuiditas tetap longgar, didorong oleh kebijakan moneter yang akomodatif. 

Selanjutnya: Bank Mandiri siapkan belanja modal untuk TI senilai Rp 2 triliun di tahun 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli