Per 25 Agustus 2024, BNI Sudah Salurkan KUR Sebesar Rp 8,36 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mempercepat pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satunya dengan membuka layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan BNI Wirausaha (BWU) di luar hari kerja.

Mengutip Infopublik.id, langkah ini diambil BNI untuk memberikan fleksibilitas lebih bagi pelaku UMKM yang seringkali mengalami keterbatasan waktu pada hari kerja, sehingga tetap dapat mengakses layanan pembiayaan secara optimal tanpa mengganggu aktivitas bisnis utama mereka.
 
Pada Sabtu (31/8/2024), BNI melayani proses penyaluran KUR dan BWU, baik untuk akad baru maupun restrukturisasi. Strategi tersebut juga dilakukan dalam rangka mempercepat realisasi penyaluran KUR dan BWU guna mendukung pertumbuhan UMKM di seluruh Indonesia.
 
Mengutip Infopublik.id, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, pada tahun 2024, BNI telah diberikan target penyaluran KUR sebesar Rp 18 triliun oleh pemerintah.
 
Hingga 25 Agustus 2024, pihaknya telah menyalurkan KUR sebesar Rp 8,36 triliun kepada lebih dari 39 ribu debitur.
 
Okki pun menegaskan optimistisnya dapat mencapai target tersebut melalui berbagai langkah strategis, termasuk dengan tetap melayani proses KUR dan BWU di hari libur.
 
"Langkah ini merupakan bagian dari upaya kami untuk terus menjaga momentum penyaluran kredit serta memastikan UMKM mendapatkan akses pembiayaan yang lebih luas,” kata Okki.
 
 
Lebih lanjut Okki menyampaikan, pihaknya juga berkomitmen untuk menjaga kualitas kredit yang disalurkan. BNI menargetkan menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL gross) UMKM di bawah 3% hingga akhir tahun 2024.
 
Untuk itu, BNI fokus pada pengembangan pasar terpilih, penggarapan value chain korporasi, serta integrasi ekosistem digital dan mitra kerja sama yang potensial.
 
Selain itu, BNI telah melakukan standarisasi proses melalui digitalisasi end-to-end proses kredit serta penerapan sistem penilaian (scoring system) yang dikalibrasi secara berkala untuk meminimalisir risiko kredit.
 
 
Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa pelayanan kredit UMKM tetap optimal dan berdaya guna dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sektor UMKM di Indonesia.

Selanjutnya: Klaim Naik, RBC Asuransi Jiwa Menurun

Menarik Dibaca: Indonesia Jadi Negara Pertama dalam Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus di Asia


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie