WASHINGTON. Data Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) menujukan, per 3 September 2011 angka klaim tunjangan pengangguran AS makin melonjak. Pada periode tersebut, jumlah klaim tunjangan pengangguran naik 2.000 menjadi 414.000. Sebuah angka yang di luar harapan para ekonom. Padahal, median ekonom yang disurvei Bloomberg sebelumnya memprediksi klaim tersebut akan berkurang menjadi 405.000. Jumlah orang yang tak memiliki lapangan kerja naik setelah bulan lalu lowongan pekerjaan tak bertambah sedikitpun sehingga level pengangguran tetap bertahan di 9,1%. Di saat bersamaan, banyak perusahaan mempercepat pemecatan karyawan yang pada akhirnya akan memangkas jumlah belanja konsumen. Departemen Tenaga Kerja AS juga mengklaim, bencana badai Irene tak memberikan imbas sedikitpun pada meningkatnya jumlah klaim pengangguran. "Risiko yang ada saat ini makin membesar karena Amerika mengalami double-dip resesi. Perusahaan melakukan efisiensi biaya dengan memangkas jumlah karyawan," tebak Jeffrey Roach, Kepala Ekonom Horizon Investments di Charlotte, North Carolina. Ia menilai industri AS tak cukup siap untuk memicu pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan kapasitas produksi dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Per 3 September, klaim tunjangan pengangguran Amerika kembali naik
WASHINGTON. Data Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) menujukan, per 3 September 2011 angka klaim tunjangan pengangguran AS makin melonjak. Pada periode tersebut, jumlah klaim tunjangan pengangguran naik 2.000 menjadi 414.000. Sebuah angka yang di luar harapan para ekonom. Padahal, median ekonom yang disurvei Bloomberg sebelumnya memprediksi klaim tersebut akan berkurang menjadi 405.000. Jumlah orang yang tak memiliki lapangan kerja naik setelah bulan lalu lowongan pekerjaan tak bertambah sedikitpun sehingga level pengangguran tetap bertahan di 9,1%. Di saat bersamaan, banyak perusahaan mempercepat pemecatan karyawan yang pada akhirnya akan memangkas jumlah belanja konsumen. Departemen Tenaga Kerja AS juga mengklaim, bencana badai Irene tak memberikan imbas sedikitpun pada meningkatnya jumlah klaim pengangguran. "Risiko yang ada saat ini makin membesar karena Amerika mengalami double-dip resesi. Perusahaan melakukan efisiensi biaya dengan memangkas jumlah karyawan," tebak Jeffrey Roach, Kepala Ekonom Horizon Investments di Charlotte, North Carolina. Ia menilai industri AS tak cukup siap untuk memicu pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan kapasitas produksi dan menciptakan lapangan pekerjaan.