KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per Agustus 2018, Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah kartu debit berlogo gerbang pembayaran nasional (GPN) sudah tercetak sebanyak 9,96% dari target. Masih sedikitnya jumlah kartu GPN disebabkan beberapa hal. Salah satunya karena sebelum melakukan pencetakan, penerbit kartu perlu mendapat persetujuan desain dari BI. Setelah itu, baru diorder ke vendor kartu. Setelah itu, bank juga harus mendistribusikan ke seluruh kantor dan mengajak nasabah untuk menukarkan kartu lamanya.
Aloysius Donanto, Kepala Deputi Direktur Departemen Elektronifikasi dan GPN BI bilang jumlah kartu yang terdistribusi ke masyarakat dan tercetak sampai Agustus 2018 masing-masing 1,98 juta kartu dan 4,5 juta kartu. “Pada dasarnya pencapaian target cetak tahun 2018 yang didasarkan pada action plan perbankan memang masih 9,96% dari target,” kata Donanto kepada kontan.co.id, Kamis (20/9). Namun, pencapaian tersebut sebenarnya didukung oleh pertumbuhan yang persisten, dengan rata-rata sebesar 62,84% perbulan untuk kartu dicetak dan 102,8% perbulan untuk kartu terdistribusi selama 6 bulan terakhir. Untuk mengakselerasi pencapaian target, BI akan berkoordinasi dengan vendor kartu dan juga meminta masing-masing bank menyampaikan komitmen dalam distribusi kartu setiap bulan. Donanti berharap, seluruh kartu debit perbankan bisa mempunyai logo GPN secepatnya. Selain itu, BI juga terus memonitor perkembangan jumlah kartu GPN yang tercetak. Tak hanya itu, BI juga bekerja sama dengan perbankan dalam menyelenggarakan kampanye nasional GPN di berbagai titik wilayah di Indonesia sejak akhir Juli 2018 dengan bentuk kegiatan utama adalah pekan penukaran kartu GPN. Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA bilang sampai saat ini jumlah jumlah kartu debit BCA berlogo GPN yang beredar sekitar 250.000 kartu atau 2% dari total kartu debit BCA. “BCA terus melakukan sosialisasi mengenai kartu debit GPN tersebut, kepada internal BCA dan kepada nasabah baik melalui kantor cabang maupun melalui media digital,” kata Jan Hendra kepada kontan.co.id, Kamis (20/9). SVP Customer Deposit Bank Mandiri Muhamad Gumilang mengatakan, hingga akhir Agustus 2018 i sudah 1.5 juta kartu berlogo GPN yang sudah didistribusikan ke seluruh cabang. “Target ada 2,5 juta kartu GPN hingga akhir 2018,” kata dia. Saat ini setiap pembukaan semua jenis rekening tabungan Mandiri akan ditawarkan kartu GPN sebagai kartu utama nasabah dengan segmentasi sesuai kebutuhan nasabah. Sehingga diharapkan pertumbuhan kartu debit GPN terus tumbuh eksponensial. Lani Darmawan, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga mencatat saat ini sudah 80.000 kartu debit yang sudah berlogo GPN. “Pada bulan depan diperkirakan 200.000-an,” katanya, Sampai akhir 2018, diharapkan akan ada 500.000 kartu debit CIMB Niaga yang mempunyai logo GPN. Rivan Purwantono Direktur Konsumer Bank Bukopin bilang migrasi kartu debit bukan hanya GPN tapi juga terkait standarisasi nasional teknologi cip.
“Hari ini Bank Bukopin meluncurkan kartu GPN dengan teknologi cip dari sekitar 800 ribu nasabah 300 ribu memiliki kartu yang akan kita migrasi setidaknya pada 2018 dan 2019,” kata Rivan. Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada bilang saat ini konversi dari kartu lama ke kartu GPN sudah mencapai 40%. “Sejauh ini kami tidak menemui kendala yag besar,” ujarnya. Diharapkan sampai semester 1 2019, jumlah kartu debit GPN sudah bisa mencapai 80%-90% dari target. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Narita Indrastiti