KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Realisasi pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sampai Agustus 2024 baru mencapai 161,4 Mega Watt (MW).
Executive Vice President Energi Baru Terbarukan PLN Zainal Arifin mengatakan, dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 ditargetkan adanya penambahan kapasitas PLTS sebesar 4,45 GW. "Delay-nya kemarin akibat Covid-19 jadi dua tahun kita agak stagnan kemudian kita baru mulai lagi. Tapi kita sudah
adjustment ditahun 2030, proyek hampir 5 GW ini bisa kita selesaikan," ungkap Zainal di Jakarta, Kamis (3/10).
Merujuk data PLN, sampai akhir tahun 2024 ini diperkirakan tambahan kapasitas PLTS dapat mencapai 202 MW. Adapun, realisasi
Commercial Operation Date (COD) PLTS yang sebesar 161,4 MW terdiri dari proyek milik PLN sebesar 6,4 MW dan proyek
Independent Power Producer (IPP) sebesar 155 MW.
Baca Juga: PLN Tengah Garap 15,3 GW Pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) dari Target 20,9 GW Dalam catatan PLN, masih terdapat total 615 MW proyek EPC PLN dan 1.829 MW proyek IPP masih belum memasuki tahapan inisiasi pengadaan. Dewan Energi Nasional (DEN) memastikan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akan dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan total kapasitas mencapai 1 Giga Watt (GW). "Saat ini proyek PLTS yang disiapkan oleh PLN Indonesia Power sebesar 1.000 Mega Watt (MW)," kata Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto di Jakarta, Kamis (3/10). Djoko menjelaskan, sejumlah proyek PLTS yang kini tengah dijalankan oleh PLN IP antara lain PLTS Terapung Singkarak (50 MW), PLTS Terapung Saguling (60 MW), PLTS Banten (80 MW), PLTS Jabar (80 MW), PLTS Banjar (100 MW) dan PLTS Jateng (190 MW). Kemudian, terdapat proyek lain seperti PLTS Jateng (250 MW), PLTS Buleleng (50 MW), PLTS Jatigede (100 MW), PLTS Gajah Mungkur (100 MW), PLTS kedung Ombo (100 MW), PLTS Pasuruan (100 MW) dan PLTS Banyuwangi (100 MW).
Djoko menambahkan, salah satu sumber energi terbarukan yang akan digenjot dalam Revisi PP KEN yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan target sebesar 131 Giga Watt (GW) hingga 178 GW pada tahun 2060 mendatang. "PLTS merupakan pembangkit listrik terbesar yang dapat mendukung penurunan emisi ditahun 2060 dengan porsi sekitar 40%-41% dari total kapasitas pembangkit EBT," jelas Djoko.
Baca Juga: Dukung Transisi Energi Indonesia, Huawei Luncurkan 3 Produk Solusi Energi Terbarukan Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati