JAKARTA. Sebagian wilayah memasuki panen sejak Februari lalu. Per akhir Maret ini, total produksi gabah kering giling sudah mencapai 30 juta.Menteri Pertanian Suswono mengatakan, total produksi gabah kering ini sudah setengah dari target tahun ini yang mencapai 68 juta gabah kering giling. “Jadi, kalau misalnya 30 juta gabah kering giling, kalau kami konversi ke beras dengan rembesan 56% berarti sekitar 18 juta ton beras. Ini berarti kan hampir 50% karena kami kan target produksinya 39 juta ton,”ujarnya, Rabu (30/3).Suswono optimis target produki beras 39 juta ton atau 68 juta ton gabah kering giling bisa tercapai tahun ini. Sebab, pada Oktober mendatang, produksi beras bisa mencapai 40% hingga 50% dari target. "Juga nanti di musim kemarau pertama itu ada tambahan,”ujarnya.Sejauh ini, Suswono mengaku belum menerima laporan terjadinya puso atau gagal panen dari daerah. Dia mengatakan, laporannya kemungkinan sangat rendah dari tahun lalu. "Tidak sampai 1%," ucapnya.Jika memang terjadi puso, Suswono mengatakan, tim Kementerian Pertanian yang tersebar sampai tingkat kecamatan akan segera melakukan verfikasi ke lapangan. “Insya Allah, mulai April ini kalau ada puso proses penggantiannya itu sudah siap. Mekanismenya kami punya organisasi dari pusat sampai ke kecamatan, terpantau betul,”ujarnya.Seperti diketahui, pemerintah akan memberikan kompensasi bagi lahan sawah yang mengalami puso. “Sepanjang datanya akurat dananya langsung ditransfer ke petani supaya tidak ada pemotongan dalam perjalanan,”ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Per akhir Maret, produksi gabah kering giling capai 30 juta ton
JAKARTA. Sebagian wilayah memasuki panen sejak Februari lalu. Per akhir Maret ini, total produksi gabah kering giling sudah mencapai 30 juta.Menteri Pertanian Suswono mengatakan, total produksi gabah kering ini sudah setengah dari target tahun ini yang mencapai 68 juta gabah kering giling. “Jadi, kalau misalnya 30 juta gabah kering giling, kalau kami konversi ke beras dengan rembesan 56% berarti sekitar 18 juta ton beras. Ini berarti kan hampir 50% karena kami kan target produksinya 39 juta ton,”ujarnya, Rabu (30/3).Suswono optimis target produki beras 39 juta ton atau 68 juta ton gabah kering giling bisa tercapai tahun ini. Sebab, pada Oktober mendatang, produksi beras bisa mencapai 40% hingga 50% dari target. "Juga nanti di musim kemarau pertama itu ada tambahan,”ujarnya.Sejauh ini, Suswono mengaku belum menerima laporan terjadinya puso atau gagal panen dari daerah. Dia mengatakan, laporannya kemungkinan sangat rendah dari tahun lalu. "Tidak sampai 1%," ucapnya.Jika memang terjadi puso, Suswono mengatakan, tim Kementerian Pertanian yang tersebar sampai tingkat kecamatan akan segera melakukan verfikasi ke lapangan. “Insya Allah, mulai April ini kalau ada puso proses penggantiannya itu sudah siap. Mekanismenya kami punya organisasi dari pusat sampai ke kecamatan, terpantau betul,”ujarnya.Seperti diketahui, pemerintah akan memberikan kompensasi bagi lahan sawah yang mengalami puso. “Sepanjang datanya akurat dananya langsung ditransfer ke petani supaya tidak ada pemotongan dalam perjalanan,”ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News