JAKARTA. Kinerja ekspor karet pada periode Januari hingga April 2010 kembali melar. Nilai ekspor karet per April 2010 sebesar US$ 1.913,8 juta, atau melesat 155,20% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya membukukan US$ 757,0 juta.Data Kementerian Perdagangan menyebutkan, tahun lalu ekspor karet terbilang memble, namun mulai membaik lagi di kuartal I tahun 2010. Asal tahu saja, sepanjang 2009 lalu Indonesia mencatatkan nilai ekspor karet sebesar US$ 2.952,0 juta, turun dari tahun 2008 yang sempat menembus US$ 5.484,7 juta.Ketua Umum Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Asril Sutan Amir bilang, kenaikan nilai ekspor tersebut terjadi terjadinya kenaikan harga pada bulan Januari-April. “Kenaikan harga yang menjadi faktor kenaikan ekspor tersebut,” ujarnya kepada KONTAN, hari ini, Senin (12/7).Salah satu faktor yang membuat harga karet menguat di antaranya adalah negara produsen karet yang tergabung dalam Association of Natural Rubber Producing Countries (ANRPC) sepakat untuk meneruskan kesepakatan untuk mengontrol harga karet alam dunia. Ketiga negara tersebut adalah Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Per April 2010, Ekspor Karet Kian Melar
JAKARTA. Kinerja ekspor karet pada periode Januari hingga April 2010 kembali melar. Nilai ekspor karet per April 2010 sebesar US$ 1.913,8 juta, atau melesat 155,20% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya membukukan US$ 757,0 juta.Data Kementerian Perdagangan menyebutkan, tahun lalu ekspor karet terbilang memble, namun mulai membaik lagi di kuartal I tahun 2010. Asal tahu saja, sepanjang 2009 lalu Indonesia mencatatkan nilai ekspor karet sebesar US$ 2.952,0 juta, turun dari tahun 2008 yang sempat menembus US$ 5.484,7 juta.Ketua Umum Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Asril Sutan Amir bilang, kenaikan nilai ekspor tersebut terjadi terjadinya kenaikan harga pada bulan Januari-April. “Kenaikan harga yang menjadi faktor kenaikan ekspor tersebut,” ujarnya kepada KONTAN, hari ini, Senin (12/7).Salah satu faktor yang membuat harga karet menguat di antaranya adalah negara produsen karet yang tergabung dalam Association of Natural Rubber Producing Countries (ANRPC) sepakat untuk meneruskan kesepakatan untuk mengontrol harga karet alam dunia. Ketiga negara tersebut adalah Indonesia, Malaysia dan Thailand.