Per April, Lahan Padi Gagal Panen 48.042 Hektare



JAKARTA. Pemerintah dan petani sedikit demi sedikit mampu mengurangi lahan tanaman padi yang gagal panen alias puso. Menurut catatan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, lahan padi yang mengalami gagal panen alias puso di seluruh Indonesia sepanjang Januari-April 2010 hanya 48.042 hektare (ha). Angka ini melorot 20% dibanding periode sama 2009 sebesar 60.010 ha.Penyebab utama terjadinya lahan puso ialah banjir di sejumlah sentra padi, seperti Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Penyebab lain, akibat musim kering di sejumlah wilayah seperti di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, serta Sulawesi Selatan. Serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) juga turut andil menyebabkan lahan puso, yakni jenis wereng batang coklat (WBC), penggerek batang, tikus, tungro. OPT terparah terjadi di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. “Namun hal itu tidak mempengaruhi produksi padi, karena presentasenya hanya 1,41% dari realisasi tanam (Maret) seluas 3,4 juta ha,” ujar Sumardjo Gatot Irianto, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (7/6).Susutnya lahan yang puso membuat pemerintah optimistis target produksi padi tahun ini sebanyak 64,897 juta ton akan tercapai. Target ini naik tipis 0,88% dibanding dengan produksi padi tahun lalu yang sekitar 64,329 juta ton.Dari total lahan puso sebanyak 48.042 hektare selama Januari - April 2010 tersebut, yang terkena hama wereng batang coklat (WBC) mencapai 26.892 hektare lahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: