PER dan PBV Kecil, Analis Sarankan Investor Beli Saham Blue Chip Perusahaan Raksasa



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Info penting untuk investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang gemar berinvestasi di saham blue chip.  Harga saham blue chip milik salah satu grup perusahaan besar di Indonesia sedang melemah. Analis menyarankan investor agar tidak melewatkan kesempatan ini untuk beli saham blue chip tersebut.

Saham blue chip milik grup perusahaan besar di Indonesia itu adalah saham ASII dari PT Astra International Tbk. Saham ASII adalah salah satu anggota dari 45 saham blue chip di BEI.

Di BEI, saham blue chip terkelompokkan dalam Indeks LQ45. Saham ASII termasuk anggota Indeks LQ 45 periode Agustus 2023-Februari 2024.


Belakangan ini, harga saham ASII sedang melemah. Pada perdagangan Selasa 7 November 2023, harga saham ASII ditutup di level 5.825, turun 100 poin atau 1,69% dibandingkan sehari sebelumnya.

 
ASII Chart by TradingView

Penurunan itu melanjutkan tren pelemahan dalam perdagangan sebelumnya. Selama 5 hari perdagangan terakhir, harga saham ASII terakumulasi turun 75 poin atau 1,27%.

Dengan pelemahan itu, RTI mencatat saham ASII memiliki rasio PE dan PBV yang rendah. PER saham ASII hanya 6,88 dan rasio PBV 1,24.

Tak heran, RHB Sekuritas Indonesia mempertahankan rating buy saham ASII. Ditambah lagi, mayoritas segmen Astra International mencatatkan kinerja positif.

Analyst RHB Sekuritas Andrey Wijaya mengatakan, ASII mencatatkan laba bersih Rp 25,7 triliun. Capaian tersebut mencerminkan 94% dan 82% dari estimasinya dan konsensus untuk sepanjang tahun 2023.

Meskipun memang, laba bersih di kuartal III terjadi koreksi sebesar 60% secara tahunan (YoY) dan 6% secara kuartalan (QoQ) menjadi Rp 8,2 triliun. Ini akibat terseret oleh segmen pertambangan lantaran tren penurunan harga batubara yang terus berlanjut dari level tertinggi tahun lalu.

Baca Juga: Pendapatan Astra (ASII) Naik 8,8% di Kuartal III-2023, Simak Rekomendasi Sahamnya

Pendapatan ASII di kuartal III sebesar Rp 78,5 triliun atau turun 1% QoQ dan naik 1% YoY, sehingga secara konsolidasi mencatatkan pendapatan Rp 241 triliun atau tumbuh 9% YoY. "Ini mengungguli ekspektasi kami dan konsesus, yaitu 84% dan 77% untuk setahun penuh," tulisnya dalam riset, Rabu (1/11).

Andrey mencermati, margin secara keseluruhan juga cukup baik sepanjang tahun. Marjin EBIT hingga kuartal III sebesar 13,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu di 13,9%. 

Dalam hal ini, ada peningkatan yang nyata dari segmen otomotif, EBIT segmental hingga September 2023 sebesar Rp 2,5 triliun, atau naik 44% YoY.

Menurutnya, hal ini mengindikasikan bahwa rumor mengenai produk 2W yang memiliki suku cadang yang cacat tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja segmen otomotif.

ASII juga terus menguasai pangsa pasar terbesar untuk 2W hingga September 2023 sebesar 79% dibandingkan periode yang sama tahun lalu di 74% dan 4W sebesar 56% dari 55%.

Di sektor pembiayaan yang berfokus pada kendaraan bermotor, ASII berhasil meningkatkan pangsa pasarnya.

Laba bersih hingga kuartal III dari bisnis jasa keuangan meningkat 33% YoY menjadi Rp 5,9 triliun karena kontribusi yang lebih kuat dari pembiayaan konsumen dan asuransi umum.

"Kredit baru tumbuh 20% YoY menjadi Rp 89 triliun pada periode tersebut," terangnya.

Kontribusi laba bersih dari pembiayaan 4W tumbuh 28% YoY menjadi Rp 1,7 triliun, sementara segmen pinjaman 2W memberikan kontribusi laba yang cukup besar, yaitu Rp 3 triliun atau tumbuh 31% YoY.

Kedua peningkatan tersebut merupakan hasil dari penurunan provisi kerugian kredit yang lebih kecil dan portofolio kredit yang lebih besar.

Asuransi Astra Buana juga melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 12% YoY menjadi Rp 1 triliun, yang berasal dari pendapatan underwriting dan investasi yang lebih tinggi. Lalu, Astra Life juga melaporkan kenaikan premi bruto sebesar 7% YoY menjadi Rp 4,4 triliun.

Oleh sebab itu, Andrey menilai ASII masih merupakan pilihan yang solid untuk bermain jangka panjang. "Kami menegaskan kembali peringkat buy pada saham ASII dengan target harga Rp 7.750/saham," imbuhnya.

Itulah rekomendasi saham blue chip ASII untuk perdagangan hari ini. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham ASII di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto