Per Februari, BRI Catatkan Fee Based Income Tumbuh 18,65%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) optimistis bahwa perseroan mampu meningkatkan keuntungan atau fee based income (FBI) dari berbagai segmen yang dimiliki.

Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto mengatakan bahwa secara umum tahun ini BRI menargetkan FBI dapat tumbuh double digit secara year on year (YoY)

“Penyumbang utama FBI BRI yakni transaksi e-channel dan e-banking, jasa perkreditan, jasa simpanan, dan jasa trade finance,” ujar Aestika kepada Kontan.co.id, Senin (27/3).


Dia menuturkan bahwa dalam mendorong FBI ini, pihaknya fokus pada peningkatan transaksi e-channel dan e-banking di setiap segmen, mulai dari segmen ultra mikro hingga wholesale dengan memberikan jasa dan layanan yang beragam sesuai dengan ciri khas segmen tersebut.

Baca Juga: BRI: E-DMO Pungut Salur Batubara Akan Diluncurkan April 2023

“Ini didukung dengan digital inisiatif yang dimiliki sehingga memudahkan tiap nasabah dalam melakukan transaksi seperti BRImo, digital saving, cash management system dan branchless banking/bisnis keagenan BRILink,” tuturnya.

Di samping itu, lanjut Aestika, peningkatan FBI juga dilakukan melalui cross sell dengan melakukan kolaborasi bersama Entitas Anak.

Aestika menyebutkan bahwa hingga akhir Februari 2023, BRI mampu mencatatkan pertumbuhan FBI sebesar 18,62% YoY (bank only).

“Sementara itu, proporsi FBI terhadap pendapatan juga terus merangkak naik, di mana hingga akhir Februari 2023 porsinya sudah mencapai 11,18%,” tandasnya.

 
BBRI Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari