JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sedang sumringah. Ditengah lesunya pasar telepon fixed line beberapa tahun belakangan, pertumbuhan jumlah pelanggan layanan internet Speedy maupun telepon Flexi justru menunjukkan lonjakan. Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia mencontohkan pertumbuhan pelanggan Speedy. Dalam catatan Eddy, secara year on year (Januari 2009 ke Januari 2010) jumlah pelanggan Speedy melonjak 69,7% dari 683 juta Satuan Sambungan Layanan (SSL) menjadi 1,2 juta SSL. “Berdasarkan tren seperti ini, kami optimis target 1,7 juta SSL di 2010 yang ditetapkan Telkom bisa tercapai,” kata Eddy, Kamis (4/3). Eddy menilai upaya Telkom untuk meningkatkan layanan broadband Speedy melalui serangkaian program promo, seperti SpeedyTrek, Speedy Games Competition, paket-paket langganan, serta pemasaran bersama atau bundling terbukti berdampak positif terhadap pertumbuhan pasar Speedy. “Kepercayaan yang tinggi seperti ini kami anggap sebagai tantangan untuk terus meningkatkan nilai Speedy di mata pelanggan,” tambahnya. Selain dari sisi pertumbuhan pelanggan, Speedy juga menorehkan catatan menggembirakan dari sisi pendapatan. Sampai Januari 2010 kemarin, Average Revenue per User (ARPU) penggunaan Speedy mencapai Rp 232.000 per bulan. "Angka ini cukup baik, tapi sebagai korporasi kami akan berusaha meningkatkannya melalui berbagai program. Yang tentunya akan menstimulasi akses pemakaian Speedy, baik melalui program perbaikan dan perluasan infrastruktur maupun konten," kata Eddy. Perluasan jaringan dan infrastruktur yang belakangan dilakukan BUMN halo-halo tersebut adalah masuknya Telkom dalam Konsorsium Pembangunan Kabel Laut South East Asia Japan Cable System (SJC) melalui anak perusahaanya PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (TII). Aksi tersebut dinilai mampu meningkatkan performa akses seluruh layanan Telkom, termasuk Speedy. Pada 2008 lalu, Telkom juga telah masuk dalam konsorsium Asia-America Gateway (AAG) yang membuat akses internet kejaringan global semakin mudah dan cepat. "Kami yakin, kebutuhan masyarakat akan akses Internet kecepatan tinggi akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan konten yang luar biasa akhir-akhir ini. Juga dengan maraknya pemanfaatan situs jejaring sosial saat ini," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Per Januari 2010, Pelanggan Speedy 1,2 Juta SSL
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sedang sumringah. Ditengah lesunya pasar telepon fixed line beberapa tahun belakangan, pertumbuhan jumlah pelanggan layanan internet Speedy maupun telepon Flexi justru menunjukkan lonjakan. Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia mencontohkan pertumbuhan pelanggan Speedy. Dalam catatan Eddy, secara year on year (Januari 2009 ke Januari 2010) jumlah pelanggan Speedy melonjak 69,7% dari 683 juta Satuan Sambungan Layanan (SSL) menjadi 1,2 juta SSL. “Berdasarkan tren seperti ini, kami optimis target 1,7 juta SSL di 2010 yang ditetapkan Telkom bisa tercapai,” kata Eddy, Kamis (4/3). Eddy menilai upaya Telkom untuk meningkatkan layanan broadband Speedy melalui serangkaian program promo, seperti SpeedyTrek, Speedy Games Competition, paket-paket langganan, serta pemasaran bersama atau bundling terbukti berdampak positif terhadap pertumbuhan pasar Speedy. “Kepercayaan yang tinggi seperti ini kami anggap sebagai tantangan untuk terus meningkatkan nilai Speedy di mata pelanggan,” tambahnya. Selain dari sisi pertumbuhan pelanggan, Speedy juga menorehkan catatan menggembirakan dari sisi pendapatan. Sampai Januari 2010 kemarin, Average Revenue per User (ARPU) penggunaan Speedy mencapai Rp 232.000 per bulan. "Angka ini cukup baik, tapi sebagai korporasi kami akan berusaha meningkatkannya melalui berbagai program. Yang tentunya akan menstimulasi akses pemakaian Speedy, baik melalui program perbaikan dan perluasan infrastruktur maupun konten," kata Eddy. Perluasan jaringan dan infrastruktur yang belakangan dilakukan BUMN halo-halo tersebut adalah masuknya Telkom dalam Konsorsium Pembangunan Kabel Laut South East Asia Japan Cable System (SJC) melalui anak perusahaanya PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (TII). Aksi tersebut dinilai mampu meningkatkan performa akses seluruh layanan Telkom, termasuk Speedy. Pada 2008 lalu, Telkom juga telah masuk dalam konsorsium Asia-America Gateway (AAG) yang membuat akses internet kejaringan global semakin mudah dan cepat. "Kami yakin, kebutuhan masyarakat akan akses Internet kecepatan tinggi akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan konten yang luar biasa akhir-akhir ini. Juga dengan maraknya pemanfaatan situs jejaring sosial saat ini," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News