JAKARTA. Penyaluran kredit kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III memang paling mengkilap di antara kelompok lainnya. Kelompok ini berhasil membukukan pertumbuhan kredit hingga 17,44% atau menjadi Rp 1.454 triliun kalau dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp 1.238 triliun. Namun demikian, tidak semua bank kelompok BUKU III yang meraup berkah ini. Salah satunya, PT Bank CIMB Niaga Tbk. Bank yang masuk kelompok BUKU III itu mencatat penyaluran kredit yang landai. Per Juli 2015, kredit yang disalurkan CIMB Niaga tumbuh tipis 1,43%, yaitu dari Rp 163,617 triliun pada akhir tahun lalu menjadi R 165,966 triliun. Kinerja lebih baik ditorehkan unit usaha syariah perseroan, pembiayaan berbasis bagi hasil itu naik 5,65%, yakni dari Rp 6,347 triliun pada akhir tahun lalu menjadi sebesar Rp 6,706 triliun pada Juli 2015. Ditemui KONTAN beberapa waktu lalu, Tigor M Siahaan, Direktur Utama CIMB Niaga mengatakan, pihaknya optimistis pertumbuhan kredit pada semester kedua akan menyentuh 10%. Mengingat, dana pemerintah akan lebih banyak turun, industri semen juga mulai menggeliat. "Perbankan di Indonesia biasa dengan pertumbuhan 20% - 25%. Namun, dengan kondisi saat ini dan kontraksi yang terjadi di luar negeri, kredit tumbuh 10% itu sudah cukup baik. CIMB Niaga juga membidik kredit tumbuh di kisaran 10%," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Per Juli 2015, kredit CIMB Niaga masih landai
JAKARTA. Penyaluran kredit kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III memang paling mengkilap di antara kelompok lainnya. Kelompok ini berhasil membukukan pertumbuhan kredit hingga 17,44% atau menjadi Rp 1.454 triliun kalau dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp 1.238 triliun. Namun demikian, tidak semua bank kelompok BUKU III yang meraup berkah ini. Salah satunya, PT Bank CIMB Niaga Tbk. Bank yang masuk kelompok BUKU III itu mencatat penyaluran kredit yang landai. Per Juli 2015, kredit yang disalurkan CIMB Niaga tumbuh tipis 1,43%, yaitu dari Rp 163,617 triliun pada akhir tahun lalu menjadi R 165,966 triliun. Kinerja lebih baik ditorehkan unit usaha syariah perseroan, pembiayaan berbasis bagi hasil itu naik 5,65%, yakni dari Rp 6,347 triliun pada akhir tahun lalu menjadi sebesar Rp 6,706 triliun pada Juli 2015. Ditemui KONTAN beberapa waktu lalu, Tigor M Siahaan, Direktur Utama CIMB Niaga mengatakan, pihaknya optimistis pertumbuhan kredit pada semester kedua akan menyentuh 10%. Mengingat, dana pemerintah akan lebih banyak turun, industri semen juga mulai menggeliat. "Perbankan di Indonesia biasa dengan pertumbuhan 20% - 25%. Namun, dengan kondisi saat ini dan kontraksi yang terjadi di luar negeri, kredit tumbuh 10% itu sudah cukup baik. CIMB Niaga juga membidik kredit tumbuh di kisaran 10%," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News