JAKARTA. Industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terkena imbas perlambatan kredit industri perbankan. Setali tiga uang, laba BPR ikut melorot tak ubahnya perolehan laba industri bank umum. Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia per Juli 2015, laba BPR turun tipis kurang dari 1%, yaitu dari Rp 1,5 triliun menjadi sebesar Rp 1,49 triliun. Kendati demikian, pencapaian laba ini masih jauh lebih baik ketimbang industri perbankan yang turun 10,4% menjadi hanya Rp 59 triliun pada periode yang sama. Pelambatan pertumbuhan laba BPR tersebut sudah diprediksi sebelumnya. Hal ini dikarenakan situasi ekonomi nasional terguncang dan penurunan harga sejumlah komoditas. "Bisnis tahun ini tertekan perlambatan pertumbuhan kredit, kualitas kredit yang menurun dan biaya dana yang naik dibandingkan tahun lalu," ujar Joko Suyanto, Ketua Umum Perbarindo, beberapa waktu lalu.
Per Juli, laba BPR turun tipis jadi Rp 1,4 triliun
JAKARTA. Industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terkena imbas perlambatan kredit industri perbankan. Setali tiga uang, laba BPR ikut melorot tak ubahnya perolehan laba industri bank umum. Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia per Juli 2015, laba BPR turun tipis kurang dari 1%, yaitu dari Rp 1,5 triliun menjadi sebesar Rp 1,49 triliun. Kendati demikian, pencapaian laba ini masih jauh lebih baik ketimbang industri perbankan yang turun 10,4% menjadi hanya Rp 59 triliun pada periode yang sama. Pelambatan pertumbuhan laba BPR tersebut sudah diprediksi sebelumnya. Hal ini dikarenakan situasi ekonomi nasional terguncang dan penurunan harga sejumlah komoditas. "Bisnis tahun ini tertekan perlambatan pertumbuhan kredit, kualitas kredit yang menurun dan biaya dana yang naik dibandingkan tahun lalu," ujar Joko Suyanto, Ketua Umum Perbarindo, beberapa waktu lalu.