JAKARTA. Industri taksi yang selalu berkembang di setiap kota membuat permintaan taksi di agen tunggal pemegang merek (ATPM) makin meningkat. Di sisi lain, peremajaan taksi milik operator secara berkala juga bikin permintaan taksi tak pernah surut. Alhasil, sepanjang tujuh bulan pertama 2010 ini permintaan taksi mencapai 4.930 unit. Jumlah ini naik 122,67% dari permintaan tujuh bulan pertama 2009 yang sebanyak 2.214 unit.ATPM merasakan dampak signifikan dari lonjakan ini. Tengoklah PT Toyota Astra Motor (TAM) yang menjual Limo. Sepanjang Januari-Juli lalu TAM menjual 4.175 unit, tumbuh 131,9% dari 1.800 unit. Sementara PT KIA Mobil Indonesia yang menjual Rio, berhasil menjual 217 unit. Jumlah ini lebih sedikit 103,6% dari 442 unit pada Januari-Juli 2009. Lalu, PT Proton Edar Indonesia berhasil menjual 76 unit Wira, lebih tinggi 35,7% dari 56 unit. Adapun PT Nissan Motor Indonesia (NMI) berhasil menjual 462 unit Latio. Tahun lalu, Nissan sama sekali tidak menjual mobil taksi.Auto 2000, diler penyumbang 80% penjualan TAM pun mengakui peningkatan ini berdampak bagi perusahaan. Agus Prajitno, Kepala Divisi Pemasaran Auto 2000 mengatakan, sepanjang tahun lalu rata-rata penjualan Limo cuma 300 unit sapai 350 unit per bulan. "Tapi tahun ini luar biasa, bisa mencapai 800 unit sampai 900 unit per bulan," kata Prajitno. Sampai akhir tahun nanti, Auto 2000 menargetkan penjualan Limo bisa mencapai 6.000 unit. Menurut Agus, peningkatan signifikan pada permintaan Limo terjadi karena mobil itu irit bensin serta tahan uji. Auto 2000 menjual Limo seharga Rp 130 juta sampai Rp 140 juta. Beberapa operator taksi yang memakai Limo antara lain Blue Bird, Express, Taxiku, dan Kospi. Hartanto Sukmono, Direktur Pemasaran KIA mengatakan, sebetulnya kebutuhan taksi memang dibatasi oleh kuota yang ditentukan oleh masing-masing Dinas Perhubungan daerah. Namun, bisnis taksi tak pernah surut karena taksi harus diremajakan setiap lima sampai enam tahun sekali.Di sisi lain, tahun ini KIA juga melansir Rio model baru. KIA membanderol Rio seharga Rp 110 juta sampai Rp 130 juta per unit. KIA optimis semester kedua permintaan bisa lebih tinggi. Sebab, saat ini perusahaan tengah menerima pesanan dari PT Cipaganti Citra Graha sebanyak 300 unit taksi.Yang juga ikut menikmati peningkatan permintaan taksi yang signifikan ialah Nissan. Maklum, tahun lalu Nissan sama sekali tidak menjual taksi. Teddy Irawan, Wakil Presiden Direktur Penjualan dan Promosi Nasional Nissan mengatakan, Nissan banyak memasok Latio ke Gamya. Latio dibanderol seharga Rp 186 juta sampai Rp 187 juta per unit. "Kami tidak memfokuskan bisnis taksi karena permintaannya per proyek, belum tentu ada setiap bulan," ujar Teddy. Dengan begitu, ia pun enggan pasang target penjualan taksi hingga akhir tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Per Juli, permintaan armada taksi naik 122,67%
JAKARTA. Industri taksi yang selalu berkembang di setiap kota membuat permintaan taksi di agen tunggal pemegang merek (ATPM) makin meningkat. Di sisi lain, peremajaan taksi milik operator secara berkala juga bikin permintaan taksi tak pernah surut. Alhasil, sepanjang tujuh bulan pertama 2010 ini permintaan taksi mencapai 4.930 unit. Jumlah ini naik 122,67% dari permintaan tujuh bulan pertama 2009 yang sebanyak 2.214 unit.ATPM merasakan dampak signifikan dari lonjakan ini. Tengoklah PT Toyota Astra Motor (TAM) yang menjual Limo. Sepanjang Januari-Juli lalu TAM menjual 4.175 unit, tumbuh 131,9% dari 1.800 unit. Sementara PT KIA Mobil Indonesia yang menjual Rio, berhasil menjual 217 unit. Jumlah ini lebih sedikit 103,6% dari 442 unit pada Januari-Juli 2009. Lalu, PT Proton Edar Indonesia berhasil menjual 76 unit Wira, lebih tinggi 35,7% dari 56 unit. Adapun PT Nissan Motor Indonesia (NMI) berhasil menjual 462 unit Latio. Tahun lalu, Nissan sama sekali tidak menjual mobil taksi.Auto 2000, diler penyumbang 80% penjualan TAM pun mengakui peningkatan ini berdampak bagi perusahaan. Agus Prajitno, Kepala Divisi Pemasaran Auto 2000 mengatakan, sepanjang tahun lalu rata-rata penjualan Limo cuma 300 unit sapai 350 unit per bulan. "Tapi tahun ini luar biasa, bisa mencapai 800 unit sampai 900 unit per bulan," kata Prajitno. Sampai akhir tahun nanti, Auto 2000 menargetkan penjualan Limo bisa mencapai 6.000 unit. Menurut Agus, peningkatan signifikan pada permintaan Limo terjadi karena mobil itu irit bensin serta tahan uji. Auto 2000 menjual Limo seharga Rp 130 juta sampai Rp 140 juta. Beberapa operator taksi yang memakai Limo antara lain Blue Bird, Express, Taxiku, dan Kospi. Hartanto Sukmono, Direktur Pemasaran KIA mengatakan, sebetulnya kebutuhan taksi memang dibatasi oleh kuota yang ditentukan oleh masing-masing Dinas Perhubungan daerah. Namun, bisnis taksi tak pernah surut karena taksi harus diremajakan setiap lima sampai enam tahun sekali.Di sisi lain, tahun ini KIA juga melansir Rio model baru. KIA membanderol Rio seharga Rp 110 juta sampai Rp 130 juta per unit. KIA optimis semester kedua permintaan bisa lebih tinggi. Sebab, saat ini perusahaan tengah menerima pesanan dari PT Cipaganti Citra Graha sebanyak 300 unit taksi.Yang juga ikut menikmati peningkatan permintaan taksi yang signifikan ialah Nissan. Maklum, tahun lalu Nissan sama sekali tidak menjual taksi. Teddy Irawan, Wakil Presiden Direktur Penjualan dan Promosi Nasional Nissan mengatakan, Nissan banyak memasok Latio ke Gamya. Latio dibanderol seharga Rp 186 juta sampai Rp 187 juta per unit. "Kami tidak memfokuskan bisnis taksi karena permintaannya per proyek, belum tentu ada setiap bulan," ujar Teddy. Dengan begitu, ia pun enggan pasang target penjualan taksi hingga akhir tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News