Per Juni, NPL KPR BCA naik 0,6% menjadi 1,5%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) merupakan salah satu bank swasta besar di Indonesia dengan rasio kredit bermasalah (NPL) di bawah industri.

Sampai Juni 2018, NPL BCA sebesar 1,4% atau turun 10 basis poin (bps) dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar 1,5%. Rasio kredit bermasalah BCA ini lebih rendah dibanding NPL industri perbankan per Juni 2018 2,67%.

Meski begitu, jika dilihat masing-masing segmen tercatat ada data yang cukup menarik. Sampai Juni 2018, tercatat NPL kredit pemilikan rumah (KPR) BCA sebesar 1,5% atau naik 60 bps (0,6%) dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yang sebesar 0,9%. Kenaikan NPL KPR ini menyebabkan rasio kredit bermasalah kredit konsumer secara umum mengalami kenaikan.


NPL kredit konsumer BCA sampai Juni 2018 sebesar 1,4% atau naik 40 bps secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode sama 2017 1%.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA mengakui NPL KPR naik di semester I-2018. "Kami sedang melakukan evaluasi terkait ini," kata Jahja dalam paparan kinerja, Kamis sore (26/7).

Seiring dengan kenaikan NPL di segmen konsumer, BCA masih mencatatkan rasio pencadangan yang cukup tinggi. Rasio pencadangan BCA sampai Juni 2018 sebesar 187,8% atau naik dari periode Maret 2018 183,6%.

Dari jumlah kredit bermasalah, Jahja mencatat dari 2017 ke 2018 memang naik. Sampai Juni 2017, jumlah kredit bermasalah BCA sebesar Rp 6,3 triliun.

Kredit bermasalah ini mencapai puncak pada Maret 2018 lalu sebesar Rp 7,2 triliun. Pada Juni 2018 nominal kredit bermasalah BCA ini kembali melandai menjadi Rp 7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi