KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM, anggota indeks Kompas100) mencatat, serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) perusahaan di kuartal 1-2019 mencapai Rp 7,26 triliun. Dengan begitu, TLKM sudah menggunakan sekitar 22% dari anggaran belanja modal di tahun ini. Pada 2019, TLKM menganggarkan belanja modal di atas Rp 33 triliun. Angka ini sedikit naik jika dibandingkan dengan tahun lalu yang ada di level Rp 33 triliun. Belanja modal terbesar akan digunakan untuk ekspansi jaringan. Untuk sektor bisnis mobile, anggaran yang disiapkan sebesar 40%-50% dari total belanja modal. Sementara sisanya digunakan untuk bisnis non-mobile. Direktur Utama TLKM Alex J. Sinaga mengatakan, capex tersebut dominan digunakan untuk membangun infrastruktur broadband atau tulang punggung jaringan. “Baik untuk mobile, yakni pembangunan BTS 4G LTE dan pengembangan sistem IT, maupun fixed broadband berupa jaringan akses serat optik ke rumah serta jaringan backbone serat optik bawah laut dan darat,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/5).
Per kuartal I 2019, Telkom (TLKM) sudah serap capex Rp 7,26 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM, anggota indeks Kompas100) mencatat, serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) perusahaan di kuartal 1-2019 mencapai Rp 7,26 triliun. Dengan begitu, TLKM sudah menggunakan sekitar 22% dari anggaran belanja modal di tahun ini. Pada 2019, TLKM menganggarkan belanja modal di atas Rp 33 triliun. Angka ini sedikit naik jika dibandingkan dengan tahun lalu yang ada di level Rp 33 triliun. Belanja modal terbesar akan digunakan untuk ekspansi jaringan. Untuk sektor bisnis mobile, anggaran yang disiapkan sebesar 40%-50% dari total belanja modal. Sementara sisanya digunakan untuk bisnis non-mobile. Direktur Utama TLKM Alex J. Sinaga mengatakan, capex tersebut dominan digunakan untuk membangun infrastruktur broadband atau tulang punggung jaringan. “Baik untuk mobile, yakni pembangunan BTS 4G LTE dan pengembangan sistem IT, maupun fixed broadband berupa jaringan akses serat optik ke rumah serta jaringan backbone serat optik bawah laut dan darat,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/5).