Per Kuartal III 2023, Asing Masih Kuasai Mayoritas Saham GOTO, Sebanyak 78,39%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Di awal pekan ini, saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mampu keluar dari tekanan. Pada penutupan perdagangan Senin (23/10), harga saham GOTO tutup di harga Rp 63 atau menguat 5%. Padahal Indeks Harga Saham Gabungan anjlok 107,2 poin atau 1,57% ke 6.741,96.

Pada saat bersamaan, dikutip dari situs Tokopedia terlihat komposisi terbaru pemegang saham GOTO per 30 September 2023 .Investor asing memiliki mayoritas saham GOTO. Jumlahnyai 928,52 miliar saham atau setara dengan 78,39% dari total komposisi pemegang saham. Adapun jumlah investor asing yang tercatat sebagai pemilik saham sebanyak 2.208 pihak.

Rinciannya, 1.439 investor individu  hanya menggenggam 7,9 miliar saham atau setara 0,6%. Sementara itu, pemegang sahami investor asing yang kurang dari 5% terdapat 766 entitas, memiliki 654,28 miliar saham atau setara 55,24%. Kepemilikan kurang dari 5% adalah saham yang dapat diperdagangkan alias floating shares bukan berarti yang dipegang ritel. Entitas seperti Blackrock atau State Street Corp masuk dalam kategori tersebut.


Kemudian Softbank melalui SVF GT Subco juga masih menjadi salah satu pemegang saham mayoritas dengan jumlah 91,55 miliar saham, setara 7,7%. Setali tiga uang, Alibaba melalui Taobao China Holding Limited memiliki 104,7 miliar saham yang setara 8,8%.

Baca Juga: Beda Arah, Periksa Harga Saham BBRI dan GOTO di Penutupan Bursa Senin (23/10)

Sementara total investor lokal memiliki 255,83 miliar atau setara 21,6%. Di antara jumlah tersebut ada 262 perusahaan-perusahaan keuangan atau tertutup yang mempunyai 7% saham atau setara 83,5 miliar. "Mayoritas" lokal adalah pemegang saham ritel lokal tercatat memiliki 126,9 miliar saham atau setara 10,7%, dimiliki oleh 330.349 orang. Nah, di antara investor ritel itu beberapa pengendali dan direksi jtercatat memegang saham.

Saham GOTO pekan lalu sempat tertekan lantaran ada penjualan dan pengumuman penjualan dari mantan direksi. Terkait hal tersebut Patrick Walujo, Direktur Utama GOTO menyatakan, rencana penjualan saham tersebut merupakan  keputusan pribadi mantan anggota direksi dan tidak menunjukkan kehilangan kepercayaan atau prospek GOTO. "Tak terkait dengan strategi, kinerja atau komitmen GOTO ke pemegang saham," katanya, Jumat (20/10). 

Menurutnya, GOTO memperatahankan kecukupan permodalan, dan setiap unit bisnis. Termasuk on-demand services, e-commerce serta financial technology (fintech). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian