Per Mei,BRI salurkan Rp74 T kredit ekonomi kreatif



JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) telah menyalurkan kredit ke sektor ekonomi kreatif sebesar Rp 74 triliun hingga akhir bulan Mei 2017. Direktur Kelembagaan BRI, Sis Apik Wijayanto menyebut, penyaluran kredit BRI ke sektor ekonomi kreatif saat ini lebih dari 10% dari total kredit BRI.

"Karena sektor pembiayaan ekonomi kreatif ada 16, dari total tersebut sekitar Rp 74 triliun, itu hampir 10%," katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Senin (12/6). Adapun, dari total penyaluran kredit ekonomi kreatif tersebut lebih dari 50% disalurkan ke tiga subsektor unggulan yaitu kuliner, fesyen dan kerajinan.

Sementara untuk target akhir tahun, bank nomor wahid di Indonesia ini menyebut pihaknya mematok pertumbuhan sekitar 12% hingga 13%. "Tahun lalu tumbuh 17% untuk ekraf (ekonomi kreatif), saya patok 12%-13% tapi realisasinya pasti lebih. Apalagi pemerintah menggalakkan ekonomi kreatif. Jadi sangat positif," tutur Sis.


Sis menambahkan, dari sisi risiko atau rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di sektor ekonomi kreatif terbilang relatif sama dengan sektor-sektor lain. Meski tidak menyebut, Sis mengatakan khusus di subsektor kerajinan dan kuliner memiliki risiko lebih tinggi dibanding sektor lain. Hal ini dipicu dari belum stabilnya kondisi ekonomi dalam negeri dan dipicu faktor luar negeri.

Selain skema pembiayaan konvensional, BRI juga telah melakukan pembiayaan melalui skema kemitraan yang sudah bisa diakses oleh 16 subsektor Bekraf. Adapun, khusus untuk pembiayaan kemitraan total plafon yang disalurkan mencapai Rp 75 juta. "Jadi macam-macam, bisa kita biayai dengan pinjaman kemitraan bisa dengan KUR," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini