JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat total kredit yang disalurkan perbankan mencapai Rp 1.704 triliun pada November 2010. Namun BI juga mencatat masih ada kredit yang belum cair hingga Rp 556,8 triliun. Kredit tersebut terdiri dari kredit uncommited mencapai Rp 368,2 triliun dan kategori commited hanya Rp 188,6 triliun.Wimboh Santoso, Direktur Penelitian dan Pengaturan BI mengatakan perhitungan commited harus dihitung dengan aktiva tertimbang menurut risko (ATMR) sesuai dengan penerapanstandar akutansi keuangan (PSAK). Sedangkan dalam perhitungan kredit uncommited belum masuk perhitungan ATMR."Kredit commited itu harus disediakan likuiditasnya, yang benar-benar menjadi kredit," kata Wimboh.Awal tahun 2011 ini pertumbuhan kredit masih akan terus menurun akibat efek Januari atau faktor musiman awal tahun dan akan kembali normal di bulan Maret. "Ini hal yang wajar dan setiap awal tahun seperti itu, karena pada akhir tahun industri bank memerlukan banyak likuiditas seperti untuk membayar bonus dan liburan," ujar Wimboh.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Per November 2010 kredit Rp 556,8 triliun belum dicairkan
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat total kredit yang disalurkan perbankan mencapai Rp 1.704 triliun pada November 2010. Namun BI juga mencatat masih ada kredit yang belum cair hingga Rp 556,8 triliun. Kredit tersebut terdiri dari kredit uncommited mencapai Rp 368,2 triliun dan kategori commited hanya Rp 188,6 triliun.Wimboh Santoso, Direktur Penelitian dan Pengaturan BI mengatakan perhitungan commited harus dihitung dengan aktiva tertimbang menurut risko (ATMR) sesuai dengan penerapanstandar akutansi keuangan (PSAK). Sedangkan dalam perhitungan kredit uncommited belum masuk perhitungan ATMR."Kredit commited itu harus disediakan likuiditasnya, yang benar-benar menjadi kredit," kata Wimboh.Awal tahun 2011 ini pertumbuhan kredit masih akan terus menurun akibat efek Januari atau faktor musiman awal tahun dan akan kembali normal di bulan Maret. "Ini hal yang wajar dan setiap awal tahun seperti itu, karena pada akhir tahun industri bank memerlukan banyak likuiditas seperti untuk membayar bonus dan liburan," ujar Wimboh.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News