Per Oktober 2018, kredit perbankan tumbuh 13,1% ditopang kredit korporasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit perbankan semakin tumbuh. Data Analisis Bank Indonesia (BI) mencatat, hingga Oktober 2018, penyaluran kredit perbankan tumbuh 13,1% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 5.188,6 triliun.

Pada September 2018, kredit perbankan tercatat tumbuh 12,4% yoy. Peningkatan penyaluran kredit terutama terjadi pada debitur korporasi yang memiliki pangsa 50,1% dari total kredit. Pertumbuhan kredit korporasi tercatat sebesar 15,9% yoy, meningkat dibandingkan bulan September 2018 yang tumbuh 14,3% yoy.

Ini mengindikasikan, kegiatan ekonomi meningkat signifikan baik dalam investasi maupun kegiatan usaha. Sementara itu, kredit untuk debitur perseorangan dengan pangsa 45,5% dari total kredit tercatat tumbuh melambat dari tumbuh 10,4% di September 2018, menjadi 10% pada Oktober 2018.


Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan terjadi pada kredit modal kerja dan kredit investasi. Kredit modal kerja (KMK) tercatat tumbuh 14,1% pada Oktober 2018, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tumbuh 13,6%. Kenaikan KMK terutama disebabkan akselerasi penyaluran kredit ke sektor konstruksi dan sektor industri pengolahan.

Pun kredit investasi tumbuh 13,1% pada Oktober 2018. Pertumbuhan kredit investasi ini lebih tinggi dari September 2018 yang sebesar 11,4%. Kredit investasi banyak mengalir ke sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan.

Sementara kredit konsumsi pada Oktober 2018 tumbuh 11,4%, sedikit lebih rendah dari September 2018 sebesar 11,5%. Hal ini disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), dan kredit multiguna.

Sejalan dengan akselerasi penyaluran kredit, kredit properti tumbuh lebih tinggi, yakni dari 14,8% di September 2018 menjadi tumbuh 16,7% di Oktober 2018. Ini terutama pada kredit konstruksi dan kredit real estat.

Penyaluran kredit ke sektor UMKM di Oktober 2018 juga meningkat. Kredit UMKM per Oktober 2018 tercatat sebesar Rp 951,8 triliun atau tumbuh 11,0% yoy. Lebih tinggi dibanding September 2018 yang tumbuh 9,4%.

Kenaikan kredit UMKM terjadi baik dalam bentuk modal kerja maupun investasi. Berdasarkan skala usahanya, pertumbuhan kredit untuk skala mikro mendorong pertumbuhan kredit UMKM dengan pertumbuhan 18,2% yoy, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 15,3% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat