JAKARTA. Kondisi perekonomian Indonesia tampaknya masih lesu darah. Ini tampak dari data pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan pertumbuhan kredit yang melambat per Oktober 2015. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), posisi DPK per Oktober lalu sebesar Rp 4.238.6 triliun. Dibandingkan periode sama tahun lalu, posisi DPK tumbuh 8,9%. Ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan DPK per September 2015 sebesar 11,5% secara year on year (yoy). Pertumbuhan kredit hingga Oktober lalu juga melambat. Per Oktober 2015, posisi kredit tercatat sebesar Rp 3.954,1 triliun. Jumlah ini tumbuh 10,1% secara yoy. Namun, pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit per September 2015 sebesar 10,9%.
Per Oktober, pertumbuhan DPK dan kredit melambat
JAKARTA. Kondisi perekonomian Indonesia tampaknya masih lesu darah. Ini tampak dari data pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan pertumbuhan kredit yang melambat per Oktober 2015. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), posisi DPK per Oktober lalu sebesar Rp 4.238.6 triliun. Dibandingkan periode sama tahun lalu, posisi DPK tumbuh 8,9%. Ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan DPK per September 2015 sebesar 11,5% secara year on year (yoy). Pertumbuhan kredit hingga Oktober lalu juga melambat. Per Oktober 2015, posisi kredit tercatat sebesar Rp 3.954,1 triliun. Jumlah ini tumbuh 10,1% secara yoy. Namun, pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit per September 2015 sebesar 10,9%.