Per September 2019, marketing sales Alam Sutera (ASRI) sebesar Rp 1,81 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per September 2019, Emiten properti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) membukukan marketing sales Rp 1,81 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 929,3 miliar berasal dari Alam Sutera dan sebanyak Rp 886,1 miliar berasal dari Suvarna Sutera. 

Sekretaris Perusahaan ASRI Tony Rudianto memberikan data bahwa capaian tersebut mengalami penurunan dari periode yang sama di kuartal III-2018. Pada periode tersebut, marketing sales ASRI tercatat sebesar Rp 3,6 triliun.

Baca Juga: Kinerja Alam Sutera Masih Tertekan, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham ASRI


Selain capaian anjlok 49,72%, realisasi capaian marketing sales pada kuartal tiga ini juga baru setara 45% dari target yang dipasang tahun ini sebesar Rp 4 triliun.

Meski begitu, Tony mengatakan manajemen masih akan belum merevisi target. "Ini karena kondisi pasar, kami masih optimistis capai target,"jelas Tony, Selasa (22/10).

Untuk bisa mencapai target, manajemen bergantung pada penjualan kluster baru di Suvarna Sutera. Klaster baru tersebut akan menyasar segmen dengan rentang harga Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar. Secara historical, rentang harga tersebut selalu laris manis.

Baca Juga: Simak rekomendasi MNC Sekuritas saham PGAS, SMGR, ERAA, dan ASRI hari ini

Meski belum begitu memuaskan, ASRI melihat pada tahun 2020 pasar akan membaik. Pada tahun 2020, ASRI juga berencana untuk meluncurkan produk-produk baru. Namun Tony belum bisa memberikan info lebih lanjut soal produk baru ASRI tersebut.

Dari sisi kinerja keuangan, pendapatan ASRI pada semester I-2019 juga tercatat turun 41,55% menjadi Rp 1,28 triliun.

Di semester I-2018, pendapatan ASRI tercatat Rp 2,19 triliun. Penurunan pendapatan tersebut juga menyebabkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk hanya Rp 151,34 miliar.

Baca Juga: Alam Sutera Realty (ASRI) akan launching produk baru di kuartal IV-2019

Jumlah tersebut turun 70,74% dari semester I-2018 yang tercatat Rp 517,29 miliar. "Pasar saat ini stabil tetapi soft," ujar Tony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto