Per September, belanja iklan TV tumbuh 24,3%



JAKARTA. Hasil riset The Nielsen Company Indonesia menunjukkan, sepanjang Januari-September 2010 total belanja iklan kotor di televisi mencapai Rp 27,62 triliun. Jumlah ini tumbuh 24,3% dibanding periode sama tahun lalu yang senilai Rp 22,22 triliun. Sepanjang periode Januari-September 2010, RCTI masih menjadi pengumpul belanja iklan terbesar, yakni senilai Rp 4,3 triliun. Di belakangnya, SCTV menguntit di urutan kedua dengan meraup belanja iklan sebesar Rp 3,6 triliun. Sementara Trans TV berhasil mengumpulkan belanja iklan sebesar Rp 3,3 triliun. Adapun Trans 7 menghimpun belanja iklan sebanyak Rp 2,8 triliun.

Untuk mempertahankan dominasinya dalam perolehan iklan, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), pemilik RCTI, Global TV, dan TPI, mempertahankan program unggulannya. MNC TV/TPI, misalnya, mengandalkan program unggulan seperti Upin Ipin, Bernard Bear, dan Little Khrisna.Arya Mahendra Sinulingga, Sekretaris Perusahaan MNC, mengatakan, lewat beberapa program unggulan itu, MNC TV/TPI berhasil menghimpun belanja iklan sepanjang sembilan bulan tahun ini mencapai Rp 2,9 triliun. Adapun belanja iklan Global TV dalam periode sama mencapai Rp 2,7 triliun. Dus, total belanja iklan kotor stasiun televisi di bawah payung MNC mencapai Rp 9,9 triliun.Hadiansyah Lubis, Kepala Departemen Pemasaran dan Humas Trans TV, mengatakan, beberapa program unggulan menjadi faktor utama pencapaian belanja iklan Trans TV. "Kami masih mengedepankan program yang kami produksi sendiri," ujar Hadiansyah kepada KONTAN, Selasa (16/11). Menurutnya, dari 100 program dengan rating penonton teratas di Tanah Air, sebanyak 25 tayangan merupakan program Trans TV. Dari 25 program itu, hanya satu program yang bukan buatan sendiri, yakni Bioskop Trans TV.Hadiansyah menambahkan, di antara program yang sangat digemari itu adalah Sketsa, Primitive Runaway, Celebrity on Vacation, Realigi, Ceriwis, Promotors, dan Indonesia Mencari Bakat.

Program anyar jadi andalan


Selain beberapa program lawas itu, ada pula program anyar yang menjadi andalan untuk meraup iklan. Salah satunya program pencarian bakat Suara Indonesia yang mulai tayang akhir Oktober kemarin. Acara ini bertujuan menjaring bakat menyanyi secara berkelompok. "Kami melihat menyanyi duet atau trio atau lebih sudah jarang di Indonesia. Ajang ini bertujuan menyalurkan bakat menyanyi berkelompok itu," lanjut Hadiansyah.Meski program ini terbilang baru, toh rating penontonnya sudah mencapai 7,2%. Hadiansyah mengklaim, program Suara Indonesia ini turut mengantarkan rating penonton Trans TV di urutan ketiga. Melihat tingginya respon penonton, Trans TV pun akan memanfaatkaannya untuk mendongkrak pendapatan iklan di kuartal IV-2010 ini. Selain lewat program pencarian bakat, pendapatan iklan akhir tahun juga akan didukung oleh acara ulang tahun perusahaan 15 Desember mendatang. "Kami berharap dapat banyak iklan di acara itu," ucap Hadiansyah. Sayangnya, Hadiansyah tak mau menyebut target pendapatan hingga akhir tahun. Tapi, Chairul Tanjung pernah menargetkan, laba bersih Trans TV dan Trans 7 tahun ini tumbuh dua kali lipat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: