JAKARTA. Lesunya industri pembiayaan terus berkepanjangan. Hingga sembilan bulan pertama tahun ini, pertumbuhan penyaluran pembiayaan masih jauh dari harapan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per September 2015, total piutang pembiayaan mencapai Rp 371,547 triliun. Angka ini hanya naik tipis 0,18% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp 370,846 triliun. Piutang pembiayaan ini juga hanya naik 1,5% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 365,925 triliun. Pertumbuhan mini piutang pembiayaan ini ditopang oleh komponen pembiayaan yang turut naik meski tersengat perlambatan ekonomi. Lihat saja pembiayaan anjak piutang yang masih menorehkan pertumbuhan. Per September 2015, pembiayaan anjak piutang tercatat sebesar Rp 10,251 triliun. Angka ini naik 0,68% dibanding bulan sebelumnya yang hanya membukukan angka Rp 10,181 triliun. Selain itu, secara tahunan, pembiayaan anjak piutang juga masih tumbuh 18,4% dari posisi September 2014 sebesar Rp 8,651 triliun. Pertumbuhan piutang pembiayaan juga masih mendapat sokongan dari pertumbuhan pembiayaan sewa guna usaha. Selama sembilan bulan pertama tahun ini, OJK mencatat pembiayaan sewa guna usaha sebesar Rp 115,019 triliun. Angka ini mulai merangkak naik pasca tren pelemahan yang tak kunjung usai sejak tahun lalu. Dalam sebulan terakhir, pembiayaan sewa guna usaha naik 1,5% dari posisi Agustus 2015 sebesar Rp 133,329 triliun. Adapun secara year on year, pembiayaan sewa guna usaha relatif masih flat dengan hanya menorehkan pertumbuhan 0,22%.
Per September, piutang pembiayaan capai Rp 371,5 T
JAKARTA. Lesunya industri pembiayaan terus berkepanjangan. Hingga sembilan bulan pertama tahun ini, pertumbuhan penyaluran pembiayaan masih jauh dari harapan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per September 2015, total piutang pembiayaan mencapai Rp 371,547 triliun. Angka ini hanya naik tipis 0,18% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp 370,846 triliun. Piutang pembiayaan ini juga hanya naik 1,5% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 365,925 triliun. Pertumbuhan mini piutang pembiayaan ini ditopang oleh komponen pembiayaan yang turut naik meski tersengat perlambatan ekonomi. Lihat saja pembiayaan anjak piutang yang masih menorehkan pertumbuhan. Per September 2015, pembiayaan anjak piutang tercatat sebesar Rp 10,251 triliun. Angka ini naik 0,68% dibanding bulan sebelumnya yang hanya membukukan angka Rp 10,181 triliun. Selain itu, secara tahunan, pembiayaan anjak piutang juga masih tumbuh 18,4% dari posisi September 2014 sebesar Rp 8,651 triliun. Pertumbuhan piutang pembiayaan juga masih mendapat sokongan dari pertumbuhan pembiayaan sewa guna usaha. Selama sembilan bulan pertama tahun ini, OJK mencatat pembiayaan sewa guna usaha sebesar Rp 115,019 triliun. Angka ini mulai merangkak naik pasca tren pelemahan yang tak kunjung usai sejak tahun lalu. Dalam sebulan terakhir, pembiayaan sewa guna usaha naik 1,5% dari posisi Agustus 2015 sebesar Rp 133,329 triliun. Adapun secara year on year, pembiayaan sewa guna usaha relatif masih flat dengan hanya menorehkan pertumbuhan 0,22%.