JAKARTA. Volume angkutan barang di Pelabuhan Tanjung Priok melonjak tajam. Hingga September atau akhir kuartal III-2010, volume angkutan barang melalui pelabuhan terpadat di Indonesia ini mencapai 7,31 juta ton. Jumlah itu naik sekitar 23,12% dibanding periode sama tahun lalu yang hanya 6,5 juta ton.Gemilang Tarigan, Ketua Bidang Angkutan Peti Kemas Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Indonesia (Gafeksi) mengaku takjub dengan kenaikan itu. "Sebelumnya kami memperkirakan terjadi penurunan dibanding tahun lalu, karena krisis global dan naiknya biaya operasional angkutan darat," ungkap Gemilang, Rabu (10/11).Di luar dugaan, menurut Gemilang, sektor manufaktur ternyata sudah pulih dari krisis global. Indikasinya, adalah peningkatan produksi manufaktur selama kuartal II dan kuartal III. Alhasil, aktivitas distribusi barang di pelabuhan yang dikelola PT Multi Terminal Indonesia (MT1) itu ikut meningkat.Apalagi, konsumsi masyarakat terhadap bahan-bahan kebutuhan pokok masih tetap tinggi. Itu terlihat dari besarnya volume dan tingginya trafik angkutan bahan pokok, seperti beras dan kelapa sawit, yang mencapai 40% lebih. "Bahan-bahan pokok itu sangat dibutuhkan, jadi tren volume pengangkutannya juga tinggi," ungkap Gemilang.Angkutan kargo umum (general cargo) termasuk yang menikmati kenaikan tertinggi, yakni 99%. Sebaliknya, angkutan bags cargo mengalami penurunan sebesar 46,06%.Gilang juga optimistis, perayaan Natal dan Tahun Baru akan mengerek volume angkutan barang hingga 20%. "Atau naik menjadi 10 juta ton," ucap Gemilang.Untuk mengantisipasi kenaikan volume angkutan barang, perusahaan jasa angkutan atau forwarder kini bersiap menambah jumlah armada kapalnya. Salah satu perusahaan forwarder yang kebanjiran order pengiriman barang adalah PT Kargolink Intrada International. Kepala Distribusi Impor dan Ekspor Kargolink, Galih Kartono bilang, selama kuartal III-2010, Kargolink telah mengangkut 45 kargo dengan bobot sampai 44 twenty-feet equivalent units (TEUs). Angka itu naik cukup signifikan dibanding periode sama tahun lalu, yang hanya mengangkut 18 TEUs.Sementara di kuartal I dan II, Kargolink hanya mengangkut 32 TEUs. "Jadi total kami sudah mengangkut 108 TEUs tahun ini," ujar Galih. Pada periode sama tahun lalu hanya 70 TEUs.Galih memperkirakan, di kuartal IV, atau tepatnya di bulan November dan Desember, perjalanan kargo ke seluruh Indonesia dan ASEAN akan mencapai 55 kargo dengan bobot 52 TEUs. Selama ini, Kargolink banyak melayani pengiriman barang berupa pakaian dan ritel. Wilayah distribusinya kebanyakan ke Surabaya, Balikpapan, Medan, dan Makasar. Sementara distribusi ekspor meliputi Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan China.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Per September, volume angkutan barang di Tanjung Priok 7,31 juta ton
JAKARTA. Volume angkutan barang di Pelabuhan Tanjung Priok melonjak tajam. Hingga September atau akhir kuartal III-2010, volume angkutan barang melalui pelabuhan terpadat di Indonesia ini mencapai 7,31 juta ton. Jumlah itu naik sekitar 23,12% dibanding periode sama tahun lalu yang hanya 6,5 juta ton.Gemilang Tarigan, Ketua Bidang Angkutan Peti Kemas Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Indonesia (Gafeksi) mengaku takjub dengan kenaikan itu. "Sebelumnya kami memperkirakan terjadi penurunan dibanding tahun lalu, karena krisis global dan naiknya biaya operasional angkutan darat," ungkap Gemilang, Rabu (10/11).Di luar dugaan, menurut Gemilang, sektor manufaktur ternyata sudah pulih dari krisis global. Indikasinya, adalah peningkatan produksi manufaktur selama kuartal II dan kuartal III. Alhasil, aktivitas distribusi barang di pelabuhan yang dikelola PT Multi Terminal Indonesia (MT1) itu ikut meningkat.Apalagi, konsumsi masyarakat terhadap bahan-bahan kebutuhan pokok masih tetap tinggi. Itu terlihat dari besarnya volume dan tingginya trafik angkutan bahan pokok, seperti beras dan kelapa sawit, yang mencapai 40% lebih. "Bahan-bahan pokok itu sangat dibutuhkan, jadi tren volume pengangkutannya juga tinggi," ungkap Gemilang.Angkutan kargo umum (general cargo) termasuk yang menikmati kenaikan tertinggi, yakni 99%. Sebaliknya, angkutan bags cargo mengalami penurunan sebesar 46,06%.Gilang juga optimistis, perayaan Natal dan Tahun Baru akan mengerek volume angkutan barang hingga 20%. "Atau naik menjadi 10 juta ton," ucap Gemilang.Untuk mengantisipasi kenaikan volume angkutan barang, perusahaan jasa angkutan atau forwarder kini bersiap menambah jumlah armada kapalnya. Salah satu perusahaan forwarder yang kebanjiran order pengiriman barang adalah PT Kargolink Intrada International. Kepala Distribusi Impor dan Ekspor Kargolink, Galih Kartono bilang, selama kuartal III-2010, Kargolink telah mengangkut 45 kargo dengan bobot sampai 44 twenty-feet equivalent units (TEUs). Angka itu naik cukup signifikan dibanding periode sama tahun lalu, yang hanya mengangkut 18 TEUs.Sementara di kuartal I dan II, Kargolink hanya mengangkut 32 TEUs. "Jadi total kami sudah mengangkut 108 TEUs tahun ini," ujar Galih. Pada periode sama tahun lalu hanya 70 TEUs.Galih memperkirakan, di kuartal IV, atau tepatnya di bulan November dan Desember, perjalanan kargo ke seluruh Indonesia dan ASEAN akan mencapai 55 kargo dengan bobot 52 TEUs. Selama ini, Kargolink banyak melayani pengiriman barang berupa pakaian dan ritel. Wilayah distribusinya kebanyakan ke Surabaya, Balikpapan, Medan, dan Makasar. Sementara distribusi ekspor meliputi Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan China.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News