JAKARTA. Indonesia mengikuti pameran internasional Manila Fame pada 13-16 Maret 2015 lalu di Filipina. Selama masa pameran, Indonesia meraup penjualan lebih dari US$ 168.861. Penjualan perhiasan perak asal Bali dan dekorasi rumah batu menjadi produk yang paling banyak dibeli. "Potensi order berasal dari Filipina dan beberapa negara lainnya seperti Jepang, Italia, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Nus Nuzulia Ishak dalam keterangan tertulis, Minggu (29/3). Ia menjelaskan, tujuan Indonesia mengikuti pameran ini adalah untuk meraup pasar ekspor menjelang berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun ini. Pameran ini juga sekaligus sebagai promosi di kawasan Asean, mengingat Filipina berada di peringkat sepuluh negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Perak Bali dan dekorasi batu laris di Filipina
JAKARTA. Indonesia mengikuti pameran internasional Manila Fame pada 13-16 Maret 2015 lalu di Filipina. Selama masa pameran, Indonesia meraup penjualan lebih dari US$ 168.861. Penjualan perhiasan perak asal Bali dan dekorasi rumah batu menjadi produk yang paling banyak dibeli. "Potensi order berasal dari Filipina dan beberapa negara lainnya seperti Jepang, Italia, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Nus Nuzulia Ishak dalam keterangan tertulis, Minggu (29/3). Ia menjelaskan, tujuan Indonesia mengikuti pameran ini adalah untuk meraup pasar ekspor menjelang berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun ini. Pameran ini juga sekaligus sebagai promosi di kawasan Asean, mengingat Filipina berada di peringkat sepuluh negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.