Perak bisa menguat untuk jangka pendek



JAKARTA. Harga perak sedikit terangkat di awal pekan ini. Rilis data pertumbuhan ekonomi China di kuartal-II meski melemah namun masih sesuai dengan prediksi analis, menjadi salah satu penyebabnya.

Harga perak untuk kontrak pengiriman September 2013 di Bursa Comex, Senin (15/7) pukul 16.15 WIB, naik 0,05% menjadi US$ 19,80 per ons troi dibanding harga akhir pekan lalu. Namun, dalam sebulan terakhir, harga perak terkoreksi sebesar 10,04%.

Produk Domestik Bruto (PDB) China di kuartal-II 2013 turun menjadi 7,5% dari kuartal sebelumnya yang sebesar 7,7%. Angka ini sejalan dengan prediksi dari survei analis Bloomberg sebelumnya. Data yang menunjukkan perlambatan ekonomi ini dapat meningkatkan spekulasi bahwa China akan memberlakukan kebijakan tambahan untuk mencapai target pertumbuhan tahunan di kisaran 7%.  


Selain itu, komoditas logam mulia juga terangkat oleh pernyataan Gubernur The Fed, Ben S Bernanke di pekan lalu yang mampu meredam spekulasi pasar bahwa stimulus moneter AS akan dipangkas dalam waktu dekat.   

Tren penguatan emas dan logam mulia lainnya seperti perak pada umumnya disebabkan oleh sentimen dari Bernanke yang mengindikasikan kebijakan moneter yang lebih akomodatif. "Adapun China akan sulit tumbuh 9%-10% setiap tahun. Tapi kondisi pertumbuhan ekonomi China saat ini sudah tampak lebih berkelanjutan," ujar Gavin Wendt, analis Mine Life Pty seperti dikutip Bloomberg.   

Namun, Albertus Chtistian, analis Monex Investindo Futures mengatakan, penurunan ekspor China di bulan lalu yang mencapai 3,1% dibanding tahun sebelumnya telah meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap permintaan perak dari Negeri Tirai Bambu tersebut. "Perlambatan ekonomi China diperkirakan akan berlangsung sampai akhir tahun ini dan bahkan tahun depan. Ini  akan terus menekan pergerakan harga perak," kata dia.

Secara teknikal dalam jangka pendek harga perak akan cenderung mengalami kenaikan. Tren ini antara lain bisa dilihat dari pergerakan indikator moving average (MA) 21 yang sudah memotong garis MA 55 hari yang memberi sinyal penguatan.

Tren sama juga ditunjukkan oleh indikator moving average convergence divergence (MACD) yang masih berada di area positif. Indikator stochastic juga bergerak naik menunjukkan rebound akan terjadi. Sementara itu, relative strength index (RSI) juga bergerak naik dari level 33,05 ke 42,50 mengindikasikan bahwa tren pelemahan harga perak sudah mulai berkurang.

Albertus memperkirakan, sepekan ke depan harga perak akan menguat terbatas di kisaran US$ 19,30-US$ 20,50 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini