Peran BI dinilai bisa pengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam omnibus law sektor keuangan



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  Pemerintah berupaya mendorong pembangunan infrastruktur terus beRlanjut serta tranSformasi perekonomian menuju negara maju ke depannya.

Ekonom Senior INDEF, Fadhil Hasan menilai di masa pandemi Covid-19 ini, Indonesia justru dinilai memiliki peluang investasi meski disamping itu adanya tantangan tersendiri.

Menurutnya, peluang digital ekonomi di Indonesia masih dapat diciptakan dengan menciptakan lingkungan hidup yang kondusif bagi para investor dan berbagai budaya yang masuk. Sehingga pembiayaan akan bisa dimanfaatkan.


Sehingga, dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi, ia menyebutkan bahwa pembiayaan atau investasi yang dilakukan saat ini melalui burden sharing terjadi juga di berbagai negara termasuk di Indonesia.

Baca Juga: Kemenkeu siapkan omnibus law untuk sektor keuangan?

“Berbagai negara melakukan quantitative easing bahkan mencetak uang untuk menghadapi Covid-19 karena ketiadaan sumber pembiayaan dari luar, dan kebutuhan untuk mendorong perekonomian,” jelas Fadhil dalam konferensi secara daring, Selasa (15/9).

Adapun dalam konteks tersebut, menurutnya RUU Omnibus Law Cipta Kerja dalam sektor keuangan justru akan menjadi test apakah Indonesia dapat memanfaatkan peluang tersebut.

Sehingga, apabila pembiayaan transformasi ekonomi masih kurang maka menurutnya perlu ada perluasan mandat dari Bank Indonesia (BI) sendiri.

“menjadi tidak single objective tapi menjadi multiple objective dimana menyangkut dalam pertumbuhan ekonomi dalam menciptakan lapangan kerja,” tambah Fadhil.

Baca Juga: Inilah kebijakan perpajakan tahun 2021 di masa pemulihan ekonomi

Dalam RUU Omnibus Law sektor keuangan, peran dari BI bisa secara langsung mempengaruhi pertumbuhan Indonesia. Tetapi dalam menjalankan peran tersebut, BI harus tetap independent. Sehingga, segala kebijakan dan instrument yang digunakan harus berdasarkan pertimbangan BI.

“Tidak boleh dicampuri atau diintervensi oleh lembaga lain. Sehingga perluasan mandat diberikan tapi tetap bank sentral sendiri yang memutuskan kebijakan apa yang dikeluarkan,” tutupnya.

Selanjutnya: Biar ekonomi lebih cepat pulih, Chatib Basri sarankan ekspansi fiskal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli