JAKARTA. Efektivitas Perum Bulog dalam menjalankan fungsinya sebagai stabilisator harga komoditas pangan dipertanyakan banyak pihak. Pasalnya, saat ini harga pangan masih terus berfluktuatif meskipun sejumlah pangan pokok harganya telah ditentukan oleh pemerintah. Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, hal itu lantaran Bulog tidak memiliki kemampuan untuk mendistribusikan barang sampai ke tingkat pasar. Melainkan memasok pangan ke tangan pengusaha. “Dia (Bulog) dapat kuota, lalu menjualnya ke pengusaha, pengusaha lalu ke pengusaha kecil, baru masuk ke pedagang, ini juga akan berat,” ujarnya, Senin (6/2). Untuk itu Abdullah meminta agar kebijakan pemerintah mengenai harga pangan bisa efektif, Bulog harus masuk hingga ke pasar. Abdullah mencontohkan harga gula, meskipun pemerintah dan pengusaha sepakat mematok harga eceran tertinggi (HET) gula di konsumen Rp 12.500 per kilogram (kg) namun di pasar banyak yang menjualnya di atas harga HET.
Peran Bulog stabilkan harga pangan dipertanyakan
JAKARTA. Efektivitas Perum Bulog dalam menjalankan fungsinya sebagai stabilisator harga komoditas pangan dipertanyakan banyak pihak. Pasalnya, saat ini harga pangan masih terus berfluktuatif meskipun sejumlah pangan pokok harganya telah ditentukan oleh pemerintah. Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan, hal itu lantaran Bulog tidak memiliki kemampuan untuk mendistribusikan barang sampai ke tingkat pasar. Melainkan memasok pangan ke tangan pengusaha. “Dia (Bulog) dapat kuota, lalu menjualnya ke pengusaha, pengusaha lalu ke pengusaha kecil, baru masuk ke pedagang, ini juga akan berat,” ujarnya, Senin (6/2). Untuk itu Abdullah meminta agar kebijakan pemerintah mengenai harga pangan bisa efektif, Bulog harus masuk hingga ke pasar. Abdullah mencontohkan harga gula, meskipun pemerintah dan pengusaha sepakat mematok harga eceran tertinggi (HET) gula di konsumen Rp 12.500 per kilogram (kg) namun di pasar banyak yang menjualnya di atas harga HET.