KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kolaborasi antara akademisi dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dianggap penting untuk mencapai kesetimbangan antara fungsi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Peran BUMN yang semakin krusial dalam memperkuat perekonomian nasional menjadi sorotan dalam diskusi panel yang diadakan dalam rangka Dies Natalis ke-36 Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (MM FEB UI). Acara tersebut mengangkat tema “Kesetimbangan Fungsi Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan: Studi Kasus BUMN.”
Baca Juga: Bank Mandiri Juara 1 ARA 2023: Kualitas Laporan Tahunan yang Transparan dan Akuntabel Guru Besar FEB UI sekaligus Kepala Program MM FEB UI, Rofikoh Rokhim, menegaskan bahwa peran BUMN semakin penting di tengah tantangan multidimensi yang dihadapi Indonesia, baik di tingkat global maupun domestik. "Peran BUMN sebagai pencipta nilai (value creator) dan agen pembangunan (agent of development) harus diperkuat untuk kemajuan bangsa," ujar Rofikoh dalam diskusi yang diadakan di Salemba, Jakarta, Selasa (8/10/2024). Rofikoh menjelaskan bahwa BUMN tidak hanya berperan sebagai kontributor ekonomi, tetapi juga sebagai agen sosial dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, serta pelestarian lingkungan. “Komitmen BUMN untuk terus menciptakan nilai ekonomi dan sosial serta menjaga kelestarian lingkungan harus dipastikan keberlanjutannya,” tambahnya.
Baca Juga: Bursa Australia Memerah Selasa (8/10), Penurunan Minyak dan Kekecewaan Stimulus China Dalam periode 2019-2024, Kementerian BUMN telah berhasil melakukan transformasi signifikan, terutama melalui pembagian dividen kepada negara hasil dari total laba yang dihasilkan. Rofikoh juga mengapresiasi Kementerian BUMN yang telah memperbaiki struktur manajemen melalui klasterisasi, merger, dan penggabungan, mengurangi jumlah BUMN dari 108 menjadi 41 perusahaan. "Sebanyak 88 proyek strategis nasional yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN berhasil diselesaikan dengan baik," katanya. Sementara itu, Dekan FEB UI, Teguh Dartanto, menyoroti bahwa konsep bisnis saat ini tidak hanya berfokus pada profit, tetapi juga pada keseimbangan antara keuntungan, kesejahteraan masyarakat, dan pelestarian lingkungan.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,71% ke 7.557 Pada Selasa (8/10), MAPI, BRIS, BBRI Top Gainers LQ45 "Sekarang kita mengenal 5P: people, planet, prosperity, peace, dan partnership. Ini menunjukkan bahwa dunia bisnis tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga dampak sosial," jelasnya. FEB UI, tambah Teguh, berkomitmen untuk menciptakan sumber daya manusia yang inklusif, relevan, dan bereputasi tinggi, sesuai dengan visi dan misi fakultas tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli