JAKARTA. Cacat yang dimiliki oleh kontraktor asal China dalam pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Bertenaga Batubara, Gas dan Energi Terbarukan (Fast Track Programme) Tahap I tidak membuat pemerintah kapok. Mereka tetap melanjutkan kerjasama dengan pihak China dalam pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt yang akan mereka kerjakan dalam waktu lima tahun ke depan. Tidak main main, kerjasama tersebut bahkan langsung dilakukan dalam pertemuan bilateral antara Presiden joko Widodo dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok, Xi Jinping di sela- sela KTT Asia Afrika ke- 60 Rabu lalu (22/4). Bukan hanya itu saja, seperti dikutip dari website Sekretariat Kabinet, kerjasama dengan China dalam pembangunan infrastruktur tidak hanya dilakukan dalam pembangunan pembangkit listrik saja.
Peran China di proyek infrastruktur ditambah
JAKARTA. Cacat yang dimiliki oleh kontraktor asal China dalam pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Bertenaga Batubara, Gas dan Energi Terbarukan (Fast Track Programme) Tahap I tidak membuat pemerintah kapok. Mereka tetap melanjutkan kerjasama dengan pihak China dalam pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt yang akan mereka kerjakan dalam waktu lima tahun ke depan. Tidak main main, kerjasama tersebut bahkan langsung dilakukan dalam pertemuan bilateral antara Presiden joko Widodo dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok, Xi Jinping di sela- sela KTT Asia Afrika ke- 60 Rabu lalu (22/4). Bukan hanya itu saja, seperti dikutip dari website Sekretariat Kabinet, kerjasama dengan China dalam pembangunan infrastruktur tidak hanya dilakukan dalam pembangunan pembangkit listrik saja.