Peran Multidisiplin untuk Penanganan Cedera Olahraga Secara Komprehensif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cedera olahraga seringkali menjadi kendala yang menghalangi para atlet dan olahragawan, bahkan sport enthusiast, untuk mencapai performa terbaiknya.

Namun, dengan pendekatan penanganan yang komprehensif dan melibatkan berbagai disiplin ilmu, pemulihan yang optimal dapat dicapai.

Siloam Hospitals Mampang, sebagai salah satu rumah sakit dengan pusat layanan orthopedi terkemuka, telah menerapkan strategi multidisiplin dalam menangani cedera olahraga.


Tim medis yang terdiri dari berbagai spesialis, mulai dari tim bedah ortopedi, spesialis kedokteran olahraga, spesialis rehabilitasi medik dan fisioterapi, serta nutrisi, hingga psikologi olahraga, bekerja sama secara kolaboratif untuk memastikan pemulihan yang cepat dan efektif bagi para pasien.

"Kami sangat berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan olahraga terbaik dengan menggabungkan keahlian multidisiplin. Tujuan kami adalah membantu para olahragawan, termasuk sport enthusiast, kembali ke lapangan dan mencapai performa puncaknya dalam waktu singkat," kata Direktur Siloam Hospitals Mampang, Dr. dr. Wahyuni Dian Purwati, Sp.EM, dalam acara Media Gathering Siloam Hospital Mampang bertajuk "Peran Multidisiplin untuk Cedera Olahraga Secara Komprehensif", di Ruang Serbaguna, Siloam Hospital Mampang, Jakarta, pada Kamis (13/6) lalu.

Baca Juga: 6 Olahraga Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan, Sederhana dan Mudah Dilakukan

Sebagai informasi, cedera saat olahraga umumnya terjadi karena beberapa hal, seperti kurangnya pemanasan, olahraga secara berlebihan, atau adanya kesalahan teknik dalam melakukan gerakannya. Adapun jenis-jenis cedera olahraga yang sering terjadi adalah terkilir, kram otot, hingga patah tulang.

Biasanya, cedera ringan saat berolahraga dapat sembuh dengan sendirinya jika melakukan istirahat yang cukup dan menghindari aktivitas olahraga untuk sementara waktu hingga kondisi kembali membaik.

Namun, jika keluhan akibat cedera tak kunjung mereda atau cenderung memburuk bahkan setelah beberapa minggu, dokter mungkin akan menyarankan pasien untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan medis lanjutan.

Editor: Yudho Winarto