KONTAN.CO.ID - GAZA/JERUSALEM. Perang masih berkecamuk di Gaza pada hari Kamis (23/11), ketika gencatan senjata yang diusulkan dan pembebasan sandera ditunda setidaknya untuk satu hari lagi. Israel mengatakan bahwa gencatan senjata tidak akan dimulai setidaknya sampai hari Jumat. Adapun pengumuman waktu dimulainya gencatan senjata yang ditunggu-tunggu belum juga terwujud.
Baca Juga: Direktur Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza Ditangkap Pasukan Israel Awan asap terlihat mengepul di atas zona perang Gaza utara dari seberang pagar Israel saat fajar menyingsing di Jalur Gaza, diiringi dengan suara tembakan dan ledakan yang menggelegar. Di Rafah, di tepi selatan Jalur Gaza, tempat ratusan ribu orang mengungsi, warga menyisir reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel. Seorang pria berjanggut abu-abu meratap dalam kesedihan, berbaring di antara reruntuhan batu sementara seorang pria lain meletakkan tangannya di pundaknya untuk menghiburnya. Militer Israel mengatakan bahwa mereka telah melancarkan 300 serangan udara dalam satu hari terakhir.
Baca Juga: Gencatan Senjata Hamas-Israel Ditunda Menjadi Hari Jumat "Negosiasi pembebasan para sandera kami mengalami kemajuan dan terus berlanjut," ujar Penasihat Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi, dalam sebuah pernyataan semalam. "Awal pembebasan akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan awal antara kedua belah pihak, dan tidak akan dilakukan sebelum hari Jumat." Jeda pertama dalam perang yang telah berlangsung selama tujuh minggu ini akan disertai dengan pembebasan 50 sandera perempuan dan anak-anak yang ditangkap oleh militan yang menyerbu Israel pada 7 Oktober lalu, dengan imbalan 150 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel. Israel mengatakan bahwa gencatan senjata dapat berlangsung lebih dari empat hari selama para militan membebaskan setidaknya 10 sandera per hari.
Baca Juga: Flip Salurkan Bantuan Kemanusiaan Rp 1 Miliar untuk Korban Serangan Israel di Gaza Sebuah sumber Palestina mengatakan bahwa gelombang pembebasan kedua bisa mencapai 100 sandera yang akan dibebaskan pada akhir bulan ini. Kedua belah pihak telah mengatakan bahwa mereka akan kembali bertempur setelah gencatan senjata berakhir.
"Kami tidak akan mengakhiri perang. Kami akan melanjutkannya sampai kami menang," ujar kepala staf umum Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, kepada para komandan dalam sebuah video yang dirilis militer pada hari Kamis. Israel melancarkan perangnya di Gaza setelah orang-orang bersenjata dari Hamas menerobos masuk ke pagar perbatasan, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 sandera, menurut perhitungan Israel.
Baca Juga: Houthi Mengancam akan Bajak Lebih Banyak Kapal Israel di Laut Merah Sejak saat itu, lebih dari 14.000 warga Gaza telah terbunuh oleh pemboman Israel, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak, menurut otoritas kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas tersebut.
Editor: Yudho Winarto