KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang bakal berlangsung, Rabu (15/1) waktu Washington, mempermanis prospek investasi di 2020. Apalagi, sejak akhir 2019 sinyal kesepakatan dagang kedua negara ekonomi raksasa dunia tersebut sangat jelas. "Minat investor asing, bakal kembali ke aset-aset negara berkembang, termasuk ke Indonesia," kata Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich kepada Kontan.co.id, Rabu (15/1). Apalagi, Farash mengungkapkan di awal 2020 saja aliran dana asing yang masuk ke Tanah Air sudah mencapai US$ 1 miliar. Dengan begitu, seiring dengan kesepakatan dagang antara AS dan China, investor cenderung akan tertarik pada instrumen investasi seperti saham dan obligasi.
Perang dagang AS-China mereda, simak rekomendasi bagi investor agresif & moderat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang bakal berlangsung, Rabu (15/1) waktu Washington, mempermanis prospek investasi di 2020. Apalagi, sejak akhir 2019 sinyal kesepakatan dagang kedua negara ekonomi raksasa dunia tersebut sangat jelas. "Minat investor asing, bakal kembali ke aset-aset negara berkembang, termasuk ke Indonesia," kata Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich kepada Kontan.co.id, Rabu (15/1). Apalagi, Farash mengungkapkan di awal 2020 saja aliran dana asing yang masuk ke Tanah Air sudah mencapai US$ 1 miliar. Dengan begitu, seiring dengan kesepakatan dagang antara AS dan China, investor cenderung akan tertarik pada instrumen investasi seperti saham dan obligasi.