Perang dagang AS dan China mereda, rupiah semakin berotot



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor ke aset berisiko seperti rupiah meningkat karena perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China mereda. Pada Senin (7/1), rupiah ditutup menguat.

Mengutip Bloomberg di pasar spot, sore ini rupiah tercatat menguat 1,31% ke Rp 14.082 per dollar AS. Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia rupiah tercatat menguat 1,7% ke Rp 14.105 per dollar AS.

Analis Monex Invesment Futures Ahmad Yudiawan mengatakan penguatan rupiah berlanjut ditopang meredanya perang dagang AS dan China. Hal ini memancing minat berinvestasi di aset berisiko seperti rupiah jadi meningkat.


"Adanya perundingan kembali perdagangan AS dan China memberikan sentimen positif ke rupiah, apalagi saat ini pelaku pasar sudah mencium potensi kesepakatan dan ini baik terhadap permintaan aset berisiko," kata Yudi, Senin (7/1).

Kini perhatian investor tertuju pada perundingan AS dan China yang akan berlangsung 7 Januari-8 Januari. Delegasi AS yang dipimpin Deputi Perwakilan Dagang Jeffrey Gerrish melakukan perundingan lanjutan di tengah kedua negara telah menyepakati gencatan senjata 90 hari di awal Desember lalu.

Di tengah rupiah yang masih terbang karena merespon pernyataan dovish Gubernur The Fed Jerome Powell, Yudi memproyeksikan penguatan rupiah masih akan berlanjut pada perdagangan Selasa (8/1).

"Suku bunga dalam negeri 6% masih jadi daya tarik investor untuk memilih rupiah," kata Yudi.

Yudi memperkirakan rupiah besok akan bergerak pada rentang Rp 13.930 per dollar AS-Rp 14.230 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi